Jumat, 25 Februari 2011

INTERMEZO: INI RIEL ATAU MAYA? CUT, BILANG TARI

BEGITULAH, kini antara ada dan tiada, antara nyata dan maya terlanjur bercampur baur. Aku tak pernah melihat, apalagi menikmati video yang menggemparkan itu. Sungguh, aku tak butuh. Kau bertanya, "Ini Riel dan Mayakah?" tak ada yang berani menjawab. Jawaban atau respon apa pun akan menjadi mengerikan jika telah terkait dengan MABES POLRI. Apa urusannya kok sampai Mabes Polri? CUT ujar Tari.

MABES POLRI? Apakah urusannya soal begituan sampai ke Mabes Polri? Bukankah urusan begituan cukup diselesaikan secara adat di RT setempat? Pelaku Video nyata atau Maya akan mendatangkan keramaian jika diarak (tapi jangan sambil minum arak atau tuak) keliling kampung seperti Raja dan Ratu Sejagad. Mereka berdua diminta membeli kambing untuk Upacara bersih desa (kota) tempat mereka melakukan hubungan bilateral tanpa Duta Besar itu. Rakyat kampung yang hidupnya miskin bisa makan bersama kambing guling rame-rame. CUT, ucap Tari!

Bukankah urusan beginian lebih berurusan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI)? Pendapatmu ini boleh juga. Kenapa MUI cuma ngurusi fatwa rokok haram, sementara pabrik rokok menjadi donasi rapat-rapat nasional, pertandingan sepak bola, dan pertunjukan film-film di layar kaca? Bukankah rokok juga yang mendanai proposal-proposal berbagai kegiatan? Mestinya MUI turun ke lapangan ketika ada persoalan Riel dan Maya. CUT, bilang Tari!

Ini Riel dan Maya ya? Cut, bilang Tari.


bengkel puisi swadaya mandiri
jambi 25 juni 2010

Kamis, 24 Februari 2011

MENGAKRABI AL-QUR'AN

Oleh: Imam Setyono

Pengantar:
Saya amat mengapresiasi respon saudara Imam Setyono atas catatan yang saya rilis bertajuk BERITA AKTUAL (BRUTAL?). Lantaran respon dan apresiasi itu bernilai edukatif bagi kita, berikut ini saya turunkan tulisan yang menurut pertimbangan saya mencerahkan.

Mencermati berita di atas kita amat prihatin sekaligus mengelus dada. Betapa masalah-masalah SARA menjadi teramat rawan dan rentan untuk disikapi. Ada harmoni yang terganggu. Dan ini memang benar-benar menyulut rasa dan emosi.Dalam hal seperti ini izinkan saya memaparkan empat hal yang merupakan link dari semuanya itu.A) Al Qur'an dan kemukjizatannya, B) Sifat dasar manusia, C) Akar masalah, dan D) Sikap kita.

A. Al Qur'an dan kemukjizatannya

Mukjizat adalah karunia Tuhan yang diberikan kepada utusan-Nya yang bersifat extra-ordinary. Ini sebagai hujah bahwa dia benar-benar seorang Nabi/Rasul/Utusan dari Tuhan sebagai pengingat sekaligus pencerah. ...Oleh karena mukjizat, maka mau tidak mau harus diuji sesuai dengan eranya. Dan setiap Rasul mengalami hal itu.Seperti Era Nabi Musa, yang banyak ahli sihir zaman Fir'aun, maka Musa diberi tongkat yang menafikan kekuatan sihir.Demikian pula halnya Nabi Isa yang terkenal dalam hal ketabiban. Maka Nabi Isa pun diberi kemukjizatan bisa menyembuhkan orang sakit (lepra/kusta) dan bahkan bisa menghidupkan orang yang mati.Dizaman Nabi Muhammad lain lagi. Bahasa dan sastra yang diagung-agungkan. Dan Tuhan mengirimkan Al Qur'an sebagai jawaban..!Kiranya sebagai sebuah mukjizat Al Qur'an tentu saja menghadapi tantangan dan hambatan. Namun setiap kali hal itu terjadi, tidak menambah lemah namun menjadi sebuah hikmah dan semakin kuat saja.Kita lihat1. Di awal Khalifah Abu Bakar, saat Perang Yamamah. Dimana 50 Hafiz/ Penghapal Al Qur’an/ terbunuh. Hal itu menjadi inspirasi untuk mengumpulkan semua mushaf-mushaf yang tercecer lalu dibukukan saat Khalifah Utsman bin Affan dengan dipandegani oleh sahabat Zaid bin Tsabit sebagai pimpinannya.2. Di era modern ini kita melihat sepak terjang dari Salman Rushdie dalam “Satanic Verses” pun Ali Sina yang mengungkapkan kelemahan Al Qur’an. Namun justru usaha-usaha mereka itu tidak ada efeknya malah memperkuat bahwa Al Qur’an benar-benar wahyu Tuhan.Kebenaran yang mempertegas tantangan Al Qur’an sendiri secara bertahap

Pertama, menantang siapapun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al Qur’an secara keseluruhan QS Ath-thuur 52:34."Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Qur'an itu jika mereka orang-orang yang benar"

Kedua, menantang untuk menyusun sepuluh surah semacam Al Qur’an (QS Huud 11:13)."Bahkan mereka mengatakan 'Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu'Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlahsepuluh surat-surat yang dibuat yang menyamainya dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar."

Ketiga, menantang untuk menyusun satu surah saja (QS Yunus 10:38). "Atau (patutkah) mereka mengatakan 'Muhammad membuat-buatnya'Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpama dan panggillah siapa-siapa yang dapat kami panggil (untuk membuatnya) selain allah, jika kamu orang-orang yang benar."

Keempat, menantang untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan Al Qur’an. (QS Al Baqarah :23)"Dan jika kamu (tetap0 dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad0. Buatlah satu surat (saja) yang semisalAl Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

Alih-alih mereka bisa malah mendakwakan yang bukan-bukan. Bukti dan penegasan dari apa yang tersurat dalam Al Qur’an QS 17: 38“Katakanlah (wahai Muhammad) sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan mampu berbuat yang serupa dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”

Walaupun Al Qur’an menjadi sebuah mukjizat, bukti kebenaran dari Nabi Muhammad saw tapi fungsi utamanya adalah menjadi“petunjuk untuk seluruh unmat manusia”.Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama atau yang biasa disebut syari’at yang dalam pengertian kebahasaan selain “norma/hokum/aturan” juga berarti “Jalan menuju sumber air”.Jasmani manusia, bahkan seluruh makhluk hidup membutuihkan airdemi kelangsungan hidupnya.Ruhaninya pun membutuhkan “air kehidupan” atau “air hayati”Disini, syariat mengantarkan seseorang menuju itu. Karenanya tak heran mereka yang sering membaca, mengaji, tadarrus Al Qur’an, wajahnya akan berkilau-kilau sebagai gambaran dari jiwanya yang tercelup air hayati tersebut.

B. Sifat Dasar Manusia
Manusia mempunyai dua dimensi kepribadian.1. Al-bu’dul malakut (dimensi kemalaikatan) yang berasal dari alam malakut.Ada satu bagian dalam diri kita yang membawa kita ke arah kesucian, mendekatkan diri kepada Tuhan. Di...mensi ini mendorong kita untuk berbuat baik, membuat kita tersentuh oleh penderitaan orang lain dan mengajak kita untuk membantu mereka yang memerlukan bantuan. Dengan kata lain dimensi ini adalah SISI KEBAIKAN yang ada dalam diri manusia.2. Al-bu’dul bahimi (dimensi kebinatangan).Dimensi inilah yang mendorong penderitaan orang laindan menimbulkan rasa iri kepada orang lain yang lebih beruntung. Dimensi ini juga menggerakkan kita untuk marah dan dendam kepada sesame manusia. Inilah SISI KEBURUKAN dalam diri manusia.

Jika dimensi kemalaikatan membawa manusia dekat kepada Allah sebaliknya dimensi ke binatangan membawa manusia dekat dengan setan. Setan sebenarnya tidak mempunyai kemampuan untuk menyesatkan manusia kecuali kalau manusia membantunya dengan membuka sisi kebinatangan. Karena itulah, setan pernah berjanji di hadapan Allah.“Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka (manusia) semua; kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas” (QS Shad: 82:83)

Sebenarnya yang bisa disesatkan oleh setan adalah hamba-hamba Allah yang membuka sisi kebinatangan. Al-Ghazali menyebut sisi ini sebagai pintu gerbang setan atau madaakhil al-syaithan.

Bila orang sering membuka pintu gerbang kebinatangannya, setan dapat masuk melakukan provokasi di dalamnya. Oleh karena itu, bagian kebinatangan yang ada dalam diri manusia sering disebut dengan pasukan setan. Melalui pasukan setan inilah, setan dapat mengarahkan manusia untuk berbuat buruk..!

Dua dimensi ini, malakut dan bahimi, terus menerus bertempur dalam satu peperangan yang abadi yang dalam Islam disebut dengan al-jihad al-akbar. Tugas kita adalah memperkuat al-bu’dul malakut. Ada dua hal yang harus dilakukan manusia agar ia dapat memenangkan pertempuran agung itu, yaitu salat dan sabar.Seperti yang termaktub dalam QS Al Baqarah : 45“Minta tolonglah kamu (dalam jihad akbar ini) dengan melakukan shalat dan sabar. Sesungguhnya itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”

Shalat pasti kita lakukan. Bagaimana dengan sabar?Tentu bila kita bicara sabar tak luput dari kata emosi. Psikolog akhir-akhir ini mulai menoleh pentingnya mengelola emosi. Apa yang kita kenal Emotional Quotion/ EQ. Sebab disadari emosi sangat menentukan kebahagiaan dan penderitaan manusia.

Emosi juga sangat mempengaruhi kehidupan manusia ketika mengambil keputusan. Tidak jarang suatu keputusan diambil hanya melalui emosi. Menimbulkan dampak suka duka dan sengsara yang berkepanjangan diakhirnya. Penyesalan dating di akhirnya setelah dia mengotak-atik rasionya/akal sehatnya. Padahal bila diukur IQnya di atas 125. Demikian pula bila kita bicara tentang kesuksesan. Adalah mereka-mereka yang pandai mengelola emosinya.

Ada joke yang berbunyi “When smart is dumb” (Ketika orang cerdas menjadi bodoh) Joke yang mengatakan bahwa orang Amerika yang memiliki kecerdasan / ber IQ di atas 125 umumnya bekerja pada orang yang memiliki kecerdasan rata-rata 100. Artinya orang yang cerdas umumnya menjadi pegawai orang yang lebih bodoh dari dia. Dan jarang sekali orang yang cerdas secara intelektual sukses dalam kehidupan. Malah orang-orang biasalah yang sukses dalam kehidupan.

Dalam Islam kemampuan mengendalikan emosi dan menahan diri itu disebut sabar. Orang yang paling sabar adalah orang yang paling tinggi kecerdasan emosionalnya. Ia biasanya tabah dalam menghadapi kesulitan. Ketika belajar, orang ini tekun. Ia berhasil mengatasi berbagai gangguan dan tidak memperturutkan emosi. Ia dapat mengendalikan dirinya. Dengan kata lain, ia menutup al ba’dul bahimi dan membuka al ba’dul malakut. Itulah orang yang benar-benar sukses dalam kehidupan di dunia atau di akhirat.

C. Akar Masalah
Kembali pada permasalahan di atas. Apa yang dilakukan Pendeta Terry Jones, yang awal pemicu gerakan pembakaran Al Qur’an, bila kita melihat pemberitaan-pemberitaan tak lain dari keresahannya pada dua hal:
1. Perkembangan Islam... yang begitu pesat di Amerika
2. Pendirian Masjid di Area
Pengeboman Nine One OneLalu diambillah inisiatif untuk melakukan hal itu dengan harapan apa yang diresahkan itu tertuntaskan/didengar. Ya dia memang sudah didengar. Tapi tidak dalam ranah “famous” (didengar karena hal-hal yang baik) tapi “notorious” (didengar karena hal-hal yang buruk).

D. Sikap Kita
Dari uraian yang telah dipaparkan telah jelas bahwa apa yang diinginkan oleh Pendeta Terry Jones lalu dilakukan membabi buta oleh pendeta Bob Old dan Danny Allen hanyalah membuka pintu-pintu al ba’dul bahimi.Provokasi yang ujun...g-ujungnya memperuncing permusuhan yang abadi. (Disinilah setan itu bekerja)Padahal bukan untuk itu kita diciptakan di dunia.Disinilah faktor kesabaran kita benar-benar di uji.Mungkin kita akan melakukan demo sebagai tekanan persuasi bagi pemerintah USA. Dan itu memang sudah kita lakukan dan ditindak lanjuti oleh Presiden kita, meski ada oknum seperti pendeta Bob Old dan Danny Allen.Dan tidak pertumpahan darah. Yang negara kita sendiri pernah mengalami lembar hitam. Ingat peristiwa G 30 S PKI, dimana membakar habis Al Qur'an yang ada dimusholla lalu menggorok orang-orang yang sedang shalat. Dan terjadilah GESTOK (GErakan SaTu Oktober) yang menimbulkan trauma turun temurun bagi anak bangsa.Barangkali kita perlu belajar lebih lagi kepada tauladan kita Nabi Muhammad saw. Saat disakiti, dilempari batu oleh penduduk Tha’if. Dan malaikat datang menawarkan untuk membalikkan gunung pada kota itu. Bayangkan sampai malaikatpun geram karena sikap penduduk tersebut. Tapi apa jawaban Nabi.“Jangan, mereka tidak mengerti..!” Sebuah jawaban yang memang mencerminkan kehadiran Nabi merupakan rahmatan lil alamin.Dan penegas dari QS Al Baqarah : 45“Minta tolonglah kamu (dalam jihad akbar ini) dengan melakukan shalat dan sabar. Sesungguhnya itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”.

Penutup
Dari hal tersebut, saya yakin ada hikmah dibaliknya. Justru memperkokoh Islam disana. Banyak yang tertarik mengupas isi Al Qur'an. Membuat pemahaman yang lebih baik. Seperti peristiwa saat Perang Yamamah. Dan kitapun terketuk untuk r...ajin mengaji pun mengkajinya dan mempersiapkan anak-anak kita memahami Islam sebagai rahmatan lil 'alamin.Semoga.Terima kasih Prof.

Salam..:))

INTERMEZO DAM

NONTON  BARENG (NOBAR)
BUKA BARENG (BUBAR)
DAN PEPAYA GANTUNG


INI kisah kasih sepasang remaja yang sedang kasmaran. Sepasang remaja ini lagi demen menjaga kebersamaan yang dilandasi rasa cinta, setia, dan sekata. Sahdan, suatu malam Minggu yang seru, nyaris saja terjadi adegan saru. Lelaki itu melepas sarungnya, perempuan melepas gaunnya. Lelaki melepaskan burung kesayangannya, si wanita tertawa melihat burung pacarnya nyangkut di jendela. Berderailah tawa mereka  berdua saat si wanita menggoda dengan nyanayian masa kanak-kanak "Burung kakak dua, hinggap di jendela. Kakak sudah tua, burungnya juga tua. Tledung, tledung, tledung wakakak. Tledung, tledung,tledung wakakak kakak sudah tua".

MEREKA setelah puas tertawa bernyanyi dan berhaha hihi sepakat untuk nonton bareng (NOBAR). Berjalanlah pasangan yang sedang asyik pacaran ini ke bioskup. Tapi lantaran duit pas-pasan, disepakati nonton layar tancap saja. Setelah usai nonton,layar sudah digulung, tinggal ada satu hal yang nancap. Apakah itu? Apakah yang nancap itu? (SENSOR BERLAKU).

Esok harinya, mereka berdua sepakat menghadiri acara buka puasa bareng teman (BUBAR). Adzan Magrib lantang berbunyi dari lounspeaker mushala. Suara adzan yang lantang itu persis dengan suara teriakan cacing perut yang luuaapar buaanget. Lelaki itu tak sabar, tangannya meraih gelas minuman, langsung meminumnya. Rupanya yang diminum itu cuka empek-empek Palembang. Karuan saja, dia meringis, bahkan sampai menangis sembari memegang perutnya yang pedih dan perih. Seperti Chairil Anwar barangkali, lelaki itu berseru "Maju, serbu, serang, terjang" sembari tangannya kembali menjangkau makanan yang terhidang. Cilaka tiga belas, dasar sial, saat menggigit bakwan, tergigit pula cabe rawit yang ditancapkan di tubuh bakwan (bakwan lho, bakwan, bukan perawan) itu. Lelaki itu tentu saja tulung-tulung, lalu berlari sembari berteriak "luka dan bisa kubawa berlari, berlari hingga hilang pedih dan perih, dan aku akan lebih tidak peduli akan kusikat pepaya gantung di kebun orang". Demikianlah kisah NOBAR, BUBAR, DAN PEPAYA GANTUNG. Tulung, sekarang kembalikan sarung pemuda itu. Kasian, dia tak punya ganti lagi (kan burungnya bisa kedinginan tuh?).

(TIDAK BERSAMBUNG LHO, UDAH TAMAT)

PUISI HUMOR

"LHA, INI BARU BARU CERITA BURUNG"


Ini bukan cerita burung di dalam sarung, melainkan cerita burung yang membangun sarang. Setiap burung selalu berusaha membangun sarang dari serpihan rumbut, umbut, sering juga rambut turut tercampur dan mewarnai sarang burung. Jika di dalam sarang burung teranyam rambut, maka hampir dapat dipastikan sarang itu memiliki kelebihan. Pertama, sarang burung itu tak mudah rusak, sebab rambut tak bisa membusuk. Burung memang tahu bagaimana kualitas rambut. Burung suka memilih rambut keriting untuk dijadikan sarangnya. Jika pun menemu rambut yang lurus, burung-burung itu pun termenung, lunglai, lemes dan bingung "ke mana ya bisa me-rebonding rambut keriting?"

Kedua, keuntungan rambut bagi burung sudah sangat jelas. Rambut bagi burung disebut bulu. Burung yang dewasa, bulu-bulunya mulai lebat. Bulu-bulu itu tumbuh di sekujur tubuh dan melebat di bagian tubuh tertentu. Biasanya, apapun burungnya, tak peduli besar atau kecil ukurannya, panjang atau pendek di bagian kepala burung nyaris pelontos. Ada sih bulunya, hanya tingkat kelebatan dan kelembabannya berbeda jika dibanding bagian tubuh lainnya. Fungsi bulu bagi burung utamanya untuk berlindung.

Aku punya burung tak pernah murung. Burungku suka menyanyi di pagi hari. Saat senja tiba, burungku juga kumandikan. Saat gelap malam, kubiarkan burungku tidur-tiduran menikmati dingin angin malam. Saat diperlukan, kubangunkan burungku untuk menunaikan tugas dan kewajibannya, yakni menyanyi dan menari. Saat burungku menyanyi dan menari, hanya ada satu tangan yang berhak menariknya. Apakah kalian tahu, tangan siapakah yang berhak melirik dan menarik burungku? Jangan jawab sekarang, ini pekerjaan rumah masing-masing. Artinya, secara ideal di rumah masing-masing tergantung burung. Burung-burung itu sebaiknya terkurung dan biar tidak kedinginan persis pada sarangnya belitkanlah sarung. Lho, kenapa kalian tiba-tiba termenung? Pegang burung kalian masing-masing lalu masukkan dalam sarung sebagai sarangnya.


Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 2010

INTERMEZO LANGGAM "LIDAH TIDAK BETULANG"

malam minggu malam yang panjang malam yang asyik buat guyonan
guyonan baru, baru ditulis semoga dikau tidak menangis:
jatuh cinta ayo ta, tahan lama hayo ma, mati aku hayo ku, kurang bumbu
bumbu rindu, ayo du, duduk berdua denganmu......

"BUNG, ayo bung, kita rampungkan sebuah buku homor campur horor, tetapi tidak ada honornya. Gimana?" Begitu ajak dan ejekmu suatu waktu. Aku lalu seperti pesulap Tarno yang gemar bilang "Prok prok prok, bantu-bantu ya? Jadi apa tidak ya? Bimsalabim mamake bimbim manjat blimbing. Belimbing-belimbing wuluh, lha uenake untuk bumbu masak asem padeh (asem pedes). Iya deh, iya dong sayur lodeh sambel terong. Prok prok prok, jadi apa enggak sih? Sebagai Tarno yang parno, aku lantas nyanyi lagu Jawa "gendulak a gendhulik opo sido opo ora?".

LIDAH mas Heru Emka lalu menjulur keluar.Lidah mas Kurniawan Junaedhie lebih bervariasi, antara menjulur dan ditarik ulur.  Hah, apa yang terjadi? Lidah itu tiba-tiba berubah bercabang menyerupai cicak. Maka aku lantas nyanyi lagu anak-anak "Cicak cicak di dinding diam-diam merayap,datang seekor nyamuk huuuup lalu ditangkap". Setelah bosan menjadi pesulap Tarno, aku berubah menjadi penyair Goenawan Mohamad yang lalu spontan menulis: Cicak itu, cintaku, berbicara tentang kita. Yaitu nonsense....maka luruhlah gairah pada spresi basah di atas ranjang bergelombang, sunyi merayap di antara sendi dan sprei. Kenapa tidak percaya? Cinta itu seperti matahari pagi, yang menurut Sanusi Pane "memberi sinar selama-lamanya, dan tidak meminta sesuatu kembali, melainkan hanya cintamu senantiasa".

MAS Heru Emka menjadi sedih. Mas Kurniawan Junaedhie juga letih. Maka aku nyanyi lagi, kali ini judulnya "Playboy Cap Kuda Lumping" yang lirik lagunya kurang lebih kukarang begini: gambang suling kumandang suarane, tulat tulit tulalit tulalit kepenak unine. Unine mung nrenyuhake...(disambung "Cucak Rowo") manuke manuke cucakrowo, cucak rowo dowo buntute, buntute sing akeh wulune yen digoyang seeer seeer wuaduh penake! Lidah itu sampai kini tidak bertulang, setiap mengucap segala ucapan melayang-layang bertualang melupa jalan pulang. Aku lantas pingin nyanyi lagi: "pulangkan saja, aku pada ibuku atau ayahku!". Nyanyian dan lagu tiba-tiba berhenti lantaran aliran listrik terputus. TAMAT deh.


Kota Beradat Jambi, Oktober 2010

CERITA MINI (CERMIN) 100 KATA DIMAS ARIKA MIHARDJA

CERMIN 1, BURUK MUKA CERMIN DIJUAL

Kata siapa kaca tak bisa bicara? Setiap kaca memantulkan wajah kata. Katakan sembarang kata, cermin akan memantulkan bayang wajah siapakah dirimu. Engkau sibuk mengaca, tanpa kata. Engkau diam saja. Diam-diam memandang bayang di cermin yang tak juga memuaskan diri. Wajah siapakah ini? Wajahkukah? Lha, kok begitu kikuk dan kaku begini? Hei,jangan lagi kau sebut buruk muka cermin dibelah. Lihatlah, rambutku kubelah dua untuk menjaga keseimbangan. Wadauw, buruk nian wajahku? Aku pun diam-diam pergi ke pasar tradisional. Diam-diam menjual semua cermin yang dengan kejam mengejek dan menyindirku sebagai si buruk rupa. Di pasar tradisional ini tak bosan kujual cermin yang tak bisa diajak kompromi.

CERMIN 2, BERITA KAWAN KAWIN

Aku sungguh tak tahu kenapa engkau mendadak uring-uringan tanpa alasan yang jelas. Jelas, melalui undangan yang disebar, kekasihmu yang berkulit putih itu akan melangsungkan pernikahan bulan ini. Perkawinan antara jejaka dan dara itu dihelat di balai pertemuan. Undangan telah disebar seiring degup dadamu yang berdebar. Aku telah lama tahu, engkau diam-diam menaruh hati pada mempelai wanita itu. Aku juga tahu wanita yang kau inginkan itu telah dilamar konglomerat, sementara dirimu tetap melarat. Undangan pesta pernikahan itu terus saja kau pegang dan foto gadis yang jadi mempelai tak henti-hentinya kau pandangi. Engkau tergeragap dan lantas tersadar, " Duh Gusti, kenapa kawanku selalu kawin duluan?"

CERMIN 3, BURUK MUKA CERMIN DIBELAH

Engkau serupa kamus atau ensiklopedi yang selalu terbuka. Semua orang dengan fasih mengeja bahwa engkau tak hanya buruk muka melainkan juga buruk kelakuan. Cobalah renungkan, apa salahnya seseorang mendermakan sebagian kekayaan untuk korban bencana alam? Apakah keliru jika ada dermawan yang tanpa pamrih membagi-bagikan sebagian kekayaan untuk meringankan beban penderitaan orang yang mendapat kesusahan? Lha, engkau selalu saja tak mau bercermin dan tak juga segera menyadari bahwa hidup itu harus saling berbagi, saling memberi. Engkau selalu saja mencurigai niat baik orang lain dengan dalih bahwa setip orang pasti punya pamrih. Itulah dirimu, "buruk muka cermin dibelah".

CERMIN 4, SUNDAL KEJEPIT

Di pelataran mesjid, sendal-sendal jepit antri berbaris rapi menanti kaki-kaki. Kaki dan tangan sedang melaksanakan ibadah di dalam mesjid saat sholat Juamat. Saat khotbah Jumat dimulai, beberapa pencuri sendal mulai melakukan operasi. Si pencuri sendal, si Sundal itu, diam-diam seraya berjalan tenang meraup sejumlah sendal yang diparkir pemiliknya di pelataran mesjid. Pencuri sendal, si Sundal itu, memasukkan sejumlah sendal di dalam karung. Ada sepasang sendal yang oleh pemiliknya diikat tali. Si Sundal itu tak sadar bahwa sepasang sendal yang diraupnya dan dimasukkan ke dalam karung itu lalu seperti layang-layang. Ke mana pun ia pergi, tali itu mengikutinya. Petualangan si Sundal pencari sendal itu pun akhirnya berakhir setelah sebuah pintu mesjid berderit dan menjepitnya. Si Sundal yang suka mencari sendal jepit itu akhirnya tertangkap basah, sebab senyatanya ia mandi keringat setengah mati berusaha melepaskan tali itu.

CERMIN 5, MAAF BELUM SEMPAT DITULIS

Selasa, 22 Februari 2011

BUAH BIBIR KURNIAWAN JUNAEDHIE

AKHIRNYA, saya bisa memnulis catatan ini setelah terlebih dulu menyingkirkan banyak gambar dan tulisan yang membuat facebook kelebihan muatan. Bongkar muatan dengan mendelet banyak arsip tulisan dan gambar itu, ternyata asyik juga, apalagi sembari menunggu proses pendeletan yang lamban saya isi membaca kiriman buku "Sepasang Bibir di Dalam Cangkir" (Kosa Kata Kita, Februari 2011). Buku yang memuat 36 puisi Kurniawan Junaedhie (KJ) yang bertitimangsa 2010 dan 2011 ini tergolong ideal menjadi koleksi, lantaran (1) tipis, (2) bisa dibaca dalam suasana santai, dan (3) mengikuti jejak kreatif mas KJ--begitu saya biasa memanggilnya.

Pertama, buku ini tipis kemasannya. Buku tipis bisa dibawa kemana pun kita pergi dan dalam cuaca panas dapat difungsikan sebagai kipas. Meskipun kemasan buku ini tipis, tidak berarti tipis pula maknanya terkait dengan "sejarah" karya dan kekaryaan. Menilik pengantar buku ini, terbaca sebuah tekad dan semangat untuk berbuat lebih baik untuk diri dan masa depan karir penulisan. Mas KJ menulis tekad dan semangatnya seperti ini:

"Saya mulai menulis puisi--juga cerpen--di media massa sejak tahun 1974. Tapi sejak belakangan saja saya saya selalu berharap, agar --kalau Tuhan mengizinkan,-- setiap tahun saya bisa mendokumentasikan hasilkarya saya dalam bentuk buku. Karena saya kepingin jadi gajah yang mati meninggalkan gading. Meski saya harus buru-buru mengakui, saya bukan termasuk golongan penulis puisi yang produktif. Mungkin karena saya terlampau percaya pada ilham dan suasana hati."

Kata pengantar pada buku tipis ini menjadi penting dan memiliki makna justru di balikbuku yang dimaksudkan sebagai dokumentasi ini dapat dipandang sebagai "gading gajah" yang ditinggalkan, atau jika manusia, ia akan membubuhkan nama baiknya. Ya, mas KJ dapat dikatakan sebagai sahabat yang baik, penyair-cerpenis-jurnalis yang humanis. Tak heran buku yang memuat 36 karyanya ini asyik dibaca saat suasana santai. Kenapa? Ya, membaca karya mas KJ dalam buku ini pembaca diajak memasuki suasana santai, rileks, diajak rekreasi menikmati berbagai persoalan berat dengan gaya pengungkapan yang khas: puisi yang berkisah, bibir yang mendedahkan risalah, menyodorkan lanskap imajinasi melalui narasi-berita-sekaligus puisi.

Melalui karya di dalam buku ini,kita bisa mengikuti jejak kreativitas mas KJ. Maksudnya? Ya, dalam dunia penciptaan kreatif, setiap sastrawan senantiasa berupaya menemukan cara yang paling tepat untuk mewadahi pemikiran,perasaan, dan perenungannya. Karya-karya mas KJ (yang disebutnya puisi) dalam buku ini menunjukkan adanya ekaplorasi cara dan gaya pengungkapan. Dulu, dalam khasanah sastra Indonesia pernah populer genre cerpen pendek yang pendek (cerpenpen) dan karya-karya mas KJ dalam buku ini memiliki nuansa sebagai cerpenpen. Lalu, suatu masa di Indonesia juga mengenal genre puisi naratif dan puisi mas KJ dalam buku ini juga memiliki aroma seeperti itu. Pernah muncul pula genre "puisi suasana hati" atau puisi imajis, dan karya di dalam buku ini juga kental menyuguhkan imaji. Mas KJ--sadar atau tidak sadar--dalam karya-karyanya yang termuat dalam buku ini merupakan perpaduan antara cerpenpen, puisi naratif, puisi suasana hati dan imajis.

Menurut saya, saya beruntung dikirimi buku ini. Beruntung? Ya, sebagai pendidik,saya bisa membicarakan corak karya di dalam buku ini sebagai contoh eksplorasi cara dan gaya penulisan yang memadupadankan potensi penyair, cerpenis, dan sekaligus wartawan. Padupadan sudut pandang (dan pengalaman) sebagai penyair, cerpenis, dan jurnalis ini mampu menyuguhkan karya yang tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Buku tipis ini lalu mengingatkan buku-buku karya Chairil Anwar, Amir Hamzah, dan zaman stensilan. Namun, sejarah lalu mencatat bahwa siapa pun peminat sastra mengenal sosok karya dan kekaryaan Chairil Anwar dan Amir Hamzah dengan buku tipis kemasannya. Menurut saya, tebal atau tipisnya buku tidak menjadi ukuran buruknya sebuah karya. Karya biasanya otonom dan mampu berbicara sendiri ke hadapan khalayak masyarakat sastra. Dalam konteks ini, bukan bermaksud memuji, karya-karya mas KJ memiliki potensi seperti itu--mampu berbicara sendiri bagi para peminat sastra (Mungkin inilah sebabnya buku ini tak seperti buku lainnya diberi "prolog" dan "epilog" oleh orang lain).

AKAHIRNYA, untuk mengakhiri catatan ini, saya hanya mengajak kepada masyarakat sastra untuk membiasakan diri akrab dengan karya anak bangsa. Salam DAM,damai senantiasa.

INTERMEZO HERU EMKA: LUKA YANG HEBAT

Pak Kardiman yang sedang menginap di rumah menantunya, tak bisa tidur. Jadi dia ikut bergabung menonton pertandingan sepakbola Italia vs Prancis yang disiarkan tengah malam di layar kaca.
Agaknya pak Kardiman tertarik dengan sepak terjang pemain Italia di barisan depan. “ Wah hebat banget dia, Sudah badannya besar, gerakannya lincah, larinya kencang. Siapa namanya nak,” tanya pak Kardiman pada menantunya.
      “ Namanya Luca Toni pak,” jawab sang menantu.
      “ Apa ? Siapa namanya ?,” tanya pak Kardiman yang merasa kurang jelas.
      “ Luca Toni,” kata sang menantu menjelaskan.
      “ Weh, bukan main. Hebat tenan dia,” kata pak Kardiman terkagum-kagum.
      “ Kenapa pak ? Ingin menjadi penggemarnya ?,” tanya si menantu.
      “ Weh, saya kagum padanya nak. Luka saja bisa begitu hebat, apalagi bila sudah sembuh, pasti semakin hebat.”

SURAT SASTRA BUAT BUNG DJAZLAM ZAINAL DI MALAYSIA

Salam sastra,
Indonesia dan Malaysia berjalin-berkelindan melalui bahasa puak Melayu. Melalui bahasa dan karakter budaya Melayu ini kita lantas menjalin silaturahmi bungahati, saling mengkritisi dan mengungkapkan kesejatian diri. Melalui surat sastra ini kukabarkan bahwa keberagaman budaya kita bisa senantiasa direntang-panjangkan menyeberangi selat Malaka. Ingin kukabarkan kepadamu bahwa aku masih terus melahirkan aneka puisi dalam bingkai segitiga sama sisi. Aku merasa perlu menulis surat sastra ini agar pembacaan atas puisi-puisi yang kugubah selama ini mendapatkan tempat yang proporsional dan barangkali dapat menambah latar pembicaraan bung Djazalam Zainal pada sajak-sajakku di bawah tajuk "Dimas Arika Mihardja: Sumbangannya pada Puisi Indonesia".

Pada awal mula segala seni sastra adalah religius. Itulah sebabnya mengapa para estetikus abad-abad lampau telah mencoba menerangkan apakah seni itu. Seni, sambil memperhitungkan adanya berbagai trend, dalam keadaannya yang murni, lazim ditanggapi sebagai kekayaan rohaniah manusia yang memberikan satu pesona, satu pengalaman tak sehari-hari, sesuatu yang transendental, yang dalam bahasa Plato merupakan bayangan Keindahan Sejati, yang oleh Bergson maupun Iqbal ditanggapi kurang lebih sebagai ilham Ilahiat yang bahkan layak diperbandingkan dengan ilham kerasulan.

Walhasil, seni itu sesuatu yang luhur. Kenapa? Sebab watak  seni sastra menuntut kejujuran (hanya melahirkan yang memang hidup dalam jiwa), menuntut simpati kemanusiaan (berbicara dari hati ke hati secara jujur dan bukan dari ideologi ke ideologi), dan yang mengungkapkan haru (bukan “kepedihan”). Dengan demikian, seni susastra memang bergerak pada “arus bawah” hidup dan memunculkan ke permukaan undangan ke arah kedalaman. Arus bawah ini dikenal dengan istilah religiusitas (bukan beragama). Haru itu sendiri, memang agaknya tak lain dari rasa hening yang aneh (yang sering tak disadari) yang menyebabkan orang tersentak dan menyebut: “Allah”. Dalam religiusitas, terdapat nilai ibadah.

Seni puisi di satu pihak harus mampu mengajak seseorang beriman, mengagungkan Allah, dan di pihak lain ia harus mampu mengasimilasi sifat-sifat Allah pada diri manusia seperti cinta kasih, penyayang dan lain sebagainya yang mampu membawa kedamaian bagi umat manusia. Hal ini tidak berarti penyair berkarya untuk menyaingi Allah, tetapi ia berkarya untuk menyesuaikan diri secara lebih baik dengan tata ciptaan-Nya. Secara maknawi, karya puisi tidak dimaksudkan menambah jumlah pemeluk, melainkan memperdalam serta mempermudah hubungan manusia dengan Allah, terlepas dari segala penyakit hipokrisi.

Komunikasi antara manusia-penyair dengan Allah realisasinya bisa meluas, bisa pula menyempit perspektifnya. Secara luas, bentuk komunikasi antara manusia-penyair dengan Allah teraktualisasi dalam bentuk kekaguman manusia-penyair akan berbagai bentuk ciptaan Allah (Allah adalah Maha Kreator yang mampu menciptakan alam semesta beserta isinya). Manusia-penyair, dalam konteks ini hanyalah peniru secara mimesis. Dari tangan manusia-penyair lalu lahir berbagai karya yang secara mimesis tidak dimaksudkan menandingi kreativitas Allah, melainkan sebagai semacam perpanjangan tangan. Hitung-hitung manusia-penyair bertindak sebagai kafilah di bumi yang dengan suntuk mengangungkan berbagai Keindahan Ciptaan Allah.

Selain itu, manusia-penyair ternyata juga merupakan makhluk individu dan makhluk sosial dalam pranata sosiologis. Secara individual, manusia-penyair memiliki atensi pada masalah-masalah personal sebagai pangkal tolak konsepsi estetis dalam setiap berkarya. Dalam perspektif individual pula, manusia-penyair selalu dirundung kegelisahan untuk berdekatan dengan Sang Khalik. Lantaran Sang Khalik sifatnya serba “Maha”, secara personal manusia terkadang serupa debu di “terompah-Nya”. Manusia lantas merasa kecil, kotor, dan silau oleh Cahaya Maha Cahaya. Manusia secara personal juga terkadang penasaran untuk menyibak rahasia ciptaan-Nya: alam semesta beserta isinya acapkali membuat manusia “terluka” oleh berbagai penyebab. Selain itu, secara watak personal manusia ialah memiliki rasa ingin tahu segalanya, termasuk rahasia-Nya.

Secara sosial, manusia-penyair langsung atau tidak langsung terlibat dalam kancah persoalan sosial kemasyarakatan. Itulah latar belakang kenapa hampir setiap manusia-penyair selalu tertarik memperbincangkan dan mengusung persoalan personal dan persoalan sosial ke dalam puisi yang diciptakannya. Terminologi Islami untuk mengangkat dan dekat dengan persoalan sosial itu, habluminnanas, menjadi proyek penulisan yang tidak pernah habis dijadikan entry penulisan puisi. dalam perspektif ini manusia-penyair lantas berhubungan dengan aneka persoalan manusia di dunia: keadilan-ketidakadilan, keburukan-kebaikan, kemiskinan-kekayaan, material-spiritual, jasmani-rohaniah, dan oposisi binner lainnya dalam konfrontasi tiada henti.

Konsepsi estetik manusia-penyair, dengan demikian, berpangkal tolak pada tiga dimensi: religiusitas, individual, dan sosial.
Skema ini disebut dengan “SEGITIGA SAMA SISI” dalam proses kreatif penciptaan karya berupa puisi. Pada sudut paling atas segitiga adalah ALLAH (representasi MISTERI ILAHI); sudut bawah—kiri adalah MANUSIA (representasi MISTERI manusia); dan sudut kanan—bawah adalah KEHIDUPAN (representasi MISTERI kehidupan) dan bidang yang berada di tengah-tengah segi tiga adalah lingkaran MISTERI.

Bung Djazlam Zainal yang baik, kau pasti merasakan bahwa dalam hubungan antara manusia dengan Ilahi terentang misteri. Pemahaman, penghayatan, dan keyakinan manusia terhadap Sang Ilahi merentangkan hubungan misterius dalam berbagai tingkatan: syariat, tariqat, hakikat, dan makrifat, dan berbagai paham serta keyakinan lainnya. Dalam hubungan antara manusia  dengan kehidupan juga merentangkan sejumlah misteri: ada-tiada, berada-mengada, ada-bersama, ada-sendiri, dll. Demikian pula hubungan antara manusia, Ilahi, dan kehidupan terdapat misteri dan manusia secara filosofis-transendental selalu berupaya memahami hakikat hidup, asal muasal hidup, rona hidup, tujuan hidup, kualitas hidup, dan lainnya.

Secara triadik, di dalam segitiga sama sisi ini terdapat LINGKARAN MISTERI yang tidak habis digali selama proses kreatif penciptaan puisi. Konsepsi estetik ini, lebih lanjut memang menjadi urusan masing-masing kreator. Setiap kreator memiliki pandangan yang beragam tentang bagaimana ia menghasilkan puisi. Konsepsi estetik ini merupakan wujud nyata visi sastrawan pelahirnya.

Lantas, apakah roh? Di manakah “Roh” berada? Seperti apakah ronanya? Seperti apakah fungsi dan maknanya? Roh berada di dalam LINGKARAN MISTERI. Artinya, sehebat apapun manusia dengan perkembangan dan dukungan teknologi apapun tetaplah tidak mampu memotret roh dengan persis. Roh, keberadaannya dapat seperti angin yang bisa dirasakan, namun tidak dapat dipegang. Roh berposisi sebagai misteri atau teka-teki, dan teka-teki tak mesti dipertanyakan serta dijawab. Adanya roh lantaran adaNya. AdaNya bagi manusia bukanlah teka-teki, tak perlu ditanyakan atau dijawab. Sebab, Dia Ada dengan sendirinya dan di luar jangkauan pemikiran manusia. Di sinilah misteri Ilahi itu.

Mengenai apa itu roh dan bagaimana ronanya? Ada yang menawarkan jawabannya, yakni: roh alam, roh kehidupan, roh tulisan, roh lisan, roh pandangan, roh pendengaran, roh penciuman, roh keyakinan, roh persaudaraan, roh persahabatan, roh gerakan. Selain itu, juga roh pada jiwa, roh pada rasa, roh pada raga, roh pada agama, roh pada negara, roh dalam waktu... berakhir pada Dia.  Benarlah hubungan triadik SEGITIGA SAMA SISI yang aku skemakan. Senyatanya roh berada di dalam lingkaran misteri Ilahi, rahasia personal dan persoalan sosial. Semua roh personal dan sosial  berakhir pada Dia. Karena pada akhirnya bermuara pada Dia, maka manusia sebagai kafilah di bumi merasa terpanggil untuk melakukan pemujaan atau pengangungan kepada-Nya. Tidaklah heran, setelah pencarian dan penemuan bahwa ujung pencarian ialah Dia, maka dalam berkarya, berbuat, dan berkelakuan.

Tiga bingkai konsepsi estetik yang berpangkal tolak dari SEGITIGA SAMA SISI, bisa jadi menyediakan wacana puisi yang merupakan: (1) pencerminan karya reformis yang melahirkan revolusi dalam bentuk, (2) pencerminan karya inspiratif yang menawarkan kejenialan ide dan tematik, (3) karya-karya yang revolusioner lantaran kekuatan estetikanya, dan (4) memiliki makna penting sebagai wacana religiusitas.  Orang Indonesia, konon, ada yang menyukai yang sederhana dalam pengungkapan, tak perlu penjelasan; ada pembaca yang memang awam dan perlu dituntun dengan uraian puisi. Uraian dan kajian bung Djazlam Zainal   atas sajak-sajakku setidak-tidaknya telah memandu pembaca awam untuk dapat mengenal dan menghargai puisi. Dahaga mereka memang perlu kita puasi dengan kupasan-kupasan puisi. Terima kasih.

Demikian, salam budaya.
Jambi 2 Desember 2010
DAM




HUMOR SEPAK BOLA HERU EMKA : Andai Anggota Tim Liga Premier Para Perempuan

Andai Anggota Tim Liga Premier Para Perempuan

            Gaya hidup atlet sepakbola kelas dunia sudah seperti gaya hidup para selebritis dunia. Sedangkan para selebritris dunia pun mulai tertular semangat olah raga. Apa jadinya bila mereka tiba-tiba saja bertukar posisi ? Beckham dan Scolari menjadi penyanyi, sementara Ronaldo dan Luis Figo berakting dalam film seri TV ? Apa jadinya bila anggota tim Liga Inggris terdiri dari para perempuan cantik dan seksi?. Siapa yang pantas menjadi pemain andalannya. Inilah gambaran yang diberikan oleh seorang komentator sepakbola yang sok tahu, tentang siapa saja yang pantas menjadi andalan tim Liga Inggris setelah Beckham, Owen dan sebagainya tak menjadi bintang utama, berikut apa alasannya : 


Arsenal - Angelina Jolie
Selain cantik dan menggemaskan, aktris beken punya tubuh indah dan bibir seksi yang  cukup ‘mematikan’, terutama bila ‘menggoyang” pemain lawan.


Aston Villa - Dido
Walau dianggap pendiam, kecantikannya penyanyi dianggap melenakan, sehingga pasti jago mencuri gol di garis belakang lawan.

Birmingham City - Mariah Carey
Selain memikat, dia amat cerdas. Lengkingan suaranya yang melebihi 3,5 oktaf membuat dia mampu mengacauakan konsentrasi pemain lawan. Suporter jelas bakal menyenanginya.

Blackburn Rovers - Melanie Sykes
Walau  cantik, dia kurang dikenal secara internassional. Entah kenapa dia dipilih sebagai pemain utama kesebelasan ini.

Bolton Wanderers - Natalie Imbruglia
Nampak cerdas. Namun sifatnya perasa. Walau aksi panggungnya cukup, penyanyi in I jelas lemah bila saling adu tackle di lapangan, karena dia tak akan tega untuk menjegal lawan.

Charlton Athletic – Dolly Parton
Jelas kesalahan fatal memilih penyanyi lagu pop seperti ini sebagai permain sepakbola. Payudaranya terlalu besar, sehingga bila dia berlari kencang pasti sering terjerembab ke depan.

Chelsea - Rachel Stevens
Aktris yang satu ini memang bertubuh seksi dan cukup cantik. Sayangnyab dia  sudah tak muda lagi sehingga gampang menyerang dalam permainan panjang.


Everton – Anna Nicole Smith.
Juga pilihan tolol sebagai untuk menjadikan dia sebagai bintang sepakbola. Walau begitu,  payudaranya yang terlalu besar justru dianggap mampu merepotkan lawan bila harus berebut bola. Pandangan pemain lawan lebih sering terpusat pada gundukan besar di dadanya.

Fulham - Andrea Corr
Penyanyi cantik ini memang menyenangkan bila dipandang, namun seperti penampilannya di atas panggung, dia tak suka melakukan gerakan atraktif. Selain terlalu adem, tendangannya juga melempem. Kesimpulannya; tak bisa diharapkan.

Leicester CityMarylin  Monroe
Sungguh celaka tiga belas. Selain sudah mati, Marylin lebih pintar membuka gaunnya daripada menggiring bola ke kandang lawan.

Leeds United - Britney Spears
Dia terlalu sering berganti kostum dan merubah rias wajahnya. Pilihan buruk untuk merekrut penyanyi ini. . Dari segala sisi.


LiverpoolBeyonce
Cukup susah menurunkan dia untuk berlaga di lapangan. Semua pemain mendapat kartu kuning karena melakukan pelanggaran dengan menyenggol bagian tubuhnya yang menggoda.

Man City - Madonna
Penyanyi kondang ini punya nafas yang cukup panjang dan sanggup berlari kencang. Repotnya  dia sering tiba-tiba berhenti dan bergaya bila dibidik kamera.

Manchester United - Cher
Memilih aktris ini jelas mencerminkan selera manajernya. Sudah tua, kurus, kempot lagi.

Middlesborough – Sharon Stone
Kali ini sebuah pilihan cerdas. Bintang film ini tak saja berbahaya di depan gawang lawan, tapi juga tangkas ‘bermain belakang’..

Newcastle United - Christina Aguillera
Wajahnya sih cantik, body pun oke. Namun prestasi biasa saja.

Portsmouth - Chrissie Hynde
Contoh lagi sebuah pilihan buruk. Sudah tua, tak populer dan semua ototnya kendor. Baru setengah main pasti sudah kedodoran.

Southampton - Kylie Minogue
Sebenarnya cukup berenergi untuk menggiring bola. Masalahnya sering membikin wasit kesan dengan gerakannya yang ‘menantang’ sehingga mengganggu konsentrasi pemain lawan.

Tottenham Hotspur  - Joan Collins
Merupakan kebodohan menyaksikannya beraksi di lapangan. Tua, keriput, dan menghabiskan waktu di lapangan dengan bersolek saja.

 Untuk sekedar ikut meramaikan rame-rame di PSSI...

Minggu, 20 Februari 2011

TAWA EMKA : UANG RECEH SIALAN

Manan sudah lama naksir pada Nunung, sekretarisnya yang bertubuh bahenol. Sayangnya Nunung cukup setia pada pacarnya. Terpaksalah Manan merayu menggunakan uang sebagai daya tariknya. " Kuberi kamu 2 juta rupiah, asal mau bercinta denganku sebentar saja,” begitu rayu bos Manan. “ Huh, tak sudi. Kau kira aku cewek murahan,” sahut Nunung marah. “ Sebentar saja, aku akan melempar uangnya ke lantai, setelah kau mengambilnya, aku tak akan menyentuhmu lagi,” begitu rayu si bos lagi.

Nunung akhirnya memikir peluang mendapat uang dua juta dengan mudah, dan membicarakan hal ini dengan pacarnya. “ Kita kasih pelajaran saja. Mintalah lima juta. Begitu dia melemparkan uangnya, ambil secepatnya. Aku yakin, dia bahkan tak sempat melepaskan celananya. Pacarnya bilang, "Minta Rp. 5 juta ke dia dan ambil uangnya secepat mungkin. Aku rasa dia tidak akan sempat menurunkan celananya," begitu nasehat pacarnya.
  
Nunung mengajukan tawaran lima juta, dan si bos setuju. Mereka lalu berduaan di ruang kerja si bos, sementara pacar Nunung menunggu di luar sambil tersenyum ria. “ Ah, paling tak sampai semenit sudah beres,” pikirnya.

Namun setelah ditunggu-tunggu, Nunung baru keluar setelah satu jam kemudian. “ Kok lama sekali di dalam, kan tinggal memungut uangnya kan ?,” tanya si pacar penasaran. Nunung menjawab sambil terisak ,” Bagaimana bisa ? Bandot tua itu melemparkan uang lima juta ke lantai, dalam bentuk koin recehan…”

Joke ini kuambil dari buku humorku yang berjudul Humor Profokatif (CS Book, 2005 )

SAAT ABAH ARSYAD INTERMEZO

INGIN MINTA CERAI

Ada sebuah rumah dihuni dua suami isteri. Suatu malam, rumah itu digerayangi rampok. Pokoknya habis barang di rumah di rampok. Yang membuat kemarahan sang suami itu apa, bukan perkara harta yang dirampok tapi isterinya dikerjai perampok di depan mukanya. Suaminya tidak bisa berbuat apa-apa karena dipasung perampok. Esoknya, suaminya bergegas membawa isterinya ke KUA. Setelah sampai, lalu dia mengutarakan maksudnya kepada kepala KUA. Kepala KUA mendengarkan aduan Habuk, suami perempuan itu, menjadi melongo dan bingung. Setelah selesai Habuk mencak-mencak, kepala kantor berucap, “ Waduh, ini sebenarnya salah alamat, seharusnya perkara kriminal ini urusan polisi bukan di sini. “ Tidak ini urusan agama bukan ke polisi !” Habuk mundar-mandir bertolak pinggang, mukanya merah.” Hari ini isteriku kucerai!”. Matanya melotot-lotot. Kepala kantor menyambungi ,“ Hai hai gimana ini, tega nian Bapak, harta habis dirampok, isteri diparkosa lagi tidak kasihankah sama isteri Bapak ?“ ujar kepala kantur. “ Kurang ajar, setan lho ! “ ujar Habuk sambil menunjuk muka isterinya. Isterinya juga bingung melihat suaminya seperti itu. Suaminya mundar-mandir sambil menepuk meja. Orang-orang yang ada di kantor jadi gaduh lalu serabutan ikut menyaksikan. “ Begini saja” ujar kepala kantor melemahi “ Bapak rupanya keras mau menceraikan isteri, coba jelaskan sejalas-jelasnya apa masalahnya sebenarnya.”. Lalu ujar Habuk, “ Saya bukan kesal harta di rampok tetapi isteri saya ini dikerjai di hadapan muka saya ! “. “ Iya iya,“ terus mengapa “ kata kepala kantor. Habuk meneruskan, “ Tadinya saya marah tenan pada perampok itu tetapi setelah melihat isteri saya, saya jadi geram pada isteri saya!” Habuk berhenti sejenak menahan nafas yang sengal-sengal” Siapa tidak akan murka ! Tahulah kepala kantor, isteri saya ! Isteri saya ini, dia ikut menggoyang-goyang, mata meram-meram !”. Tidak bisa lagi ya ya orang-orang yang menyaksikan, menyimpan tawa, senyum, dan yang manggut-manggut mangiakan.***

Sabtu, 19 Februari 2011

PUISI HUMOR

TARI AND MAYA [TARIAN MAYA]
(Dimas Arika Mihardja)

belum selesai pengacara itu menayangkan saksi yang sexy
hakim ketua yang memimpin sidang berseru: "cut, sensor. tayang ulang
adegan ini tak memuaskan. perlu rekaman dan penampilan ulang
rekaman pun terpaksa diulang di ruang sidang khusus untuk dewasa"

"tarikan lagi seperti yang kuajarkan!" perintah kameramen
tari pun menggelinjang serupa cacing kepanasan
ruang semakin maya, mengabur
seperti ada yang dikubur
gelap, serupa ada yang melindap
samar, serupa cahaya kebenaran yang kian pudar

"ini ruang pengadilan saksi sexy tak diperlukan
saksikan dan nyatakan siapa di balik gambar
dan aneka adegan di reka ulang ini. ini kamu bukan?"
hakim ketua bertanya. hening tak ada suara.
ruang semakin maya, hampa udara!


bengkel puisi swadaya mandiri, 12-12-2010

Buka-bukaan Fakta di Sidang Tertutup
(Nugroho Suksmanto)


/1/"Bapak Hakim yang mulia. Mohon dipertimbangkan juga dampak positif dari peredaran video saya. Saya menerima beribu - ribu SMS dari bapak - bapak dan ibu - ibu yang menyatakan terima kasih karena bergairahnya kembali ranjang mereka. Setelah bosan membuka situs Play Boy, Penthouse, Hustler dan situs - situs porno lainnya" Pinta terdakwa

/2/Terdengar suara gemuruh di depan pintu Pengadilan, disertai teriak bersaut - sautan ; "Buka pintu ! Jadikan sidang terbuka !" "Mengapa kamu bersikeras meminta sidang terbuka ?" "Kita harus berlagak seperti sedang menegakkan moral demi Agama. Kapan lagi kita dapat menyaksikan sanggama para selebritis di layar lebar, yang pasti ditayangkan dalam proses peradilan, bukan di ponsel saja !" Jawab kawannya.

/3/Ketika hendak membuat pengakuan karena lawan mainnya telah lebih dulu melakukan, Terdakwa diingatkan Pengacaranya "Kalau Anda membuat pengakuan, seketika Anda harus membayar denda yang jumlahnya puluhan milyar. Karena di dalam Kontrak Pariwara, disebutkan bila Anda berbuat A-Susila, itulah konsekwensinya. Sedang putusan Pengadilan yang tidak absah, Force Majeur sifatnya !"Sidang tambah seru, membuahkan seteru hingga beritanya semakin diburu.

/4/"Apakah itu Anda ? Hakim bertanya sambil menunjuk tayangan laptop yang diproyeksikan melebar ke layar."Bukan !" Terdakwa menjawab dan menambahkan ;"Itu saudara kembar saya, pacar Miyabi alias Maria Ozawa !"Dan Hakim pun bingung mencari alat bukti dan menghadirkan saksi.

/5/"Apakah alibi yang Anda kemukakan disebabkan Anda menerima ancaman ? Seperti misalnya dari Suami selingkuhan Anda ?""Dari Suami selingkuhan yang Bapak maksudkan, saya tidak pernah mendapat ancaman. Hanya tindakan kurang menyenangkan saja. Tetapi buat saya lebih menakutkan dari pada ancaman" "Seperti apa ?" Hakim bertanya lagi"Saya diminta melayaninya. Disampaikan oleh kawannya, seorang penggemar Ricky Martin" Tegasnya

/6/Saat rekonstruksi, demi kelancaran sidang, para Hakim dan Jaksa menawarkan diri sebagai peran pengganti Terdakwa. Dan saat pemeriksaan bukti - bukti yang sangat vital sifatnya, tak satupun yang terlibat persidangan mangkir dan ingin menyaksikan lebih dekat lagi, dengan alasan untuk lebih teliti dalam memeriksa keabsahannya.

Perayaan—Kemerdekaan yang Sungsang
(Handoko F Zainsam)

 Gelakgejolak apa tuan berikrar malam-malam
saat lampu temaram di atas kepala puan berdandan
memerah bibir tanpa tali kutang. Seroja kira tembang perawan
saat lelaki tersenyum menghisap kretek menerpa wajah
dan puan asyikmasyuk duduk sembari mengibasibas basah
rambut panjangnya

Inikah upacaranya! saat kita menghitung seberapa lebam
bibir merah merekah menyentuh dingin bibir beraroma kretek
Setengahnya house music berdentam menghantam laju hitam kuda Persia

wow! atas alamat apa hendak dituju. Di biru langit
atau di bening matakota itu kiranya puan beristana

Kuda hitam! Kuda hitam! Beralur laju di jalan surga
Tempat anak-anak selekas diberi nama. Iya, di beri gelar
atas silsilah bapabunda. Inikah upacaranya?

Das capital! Simulakra! Hegemoni! Pan opticon!
Kita rayakan kepastian kematian sayang!


Kampung Bulak, 06 Desember 2010

PUISI HUMOR

KISAH [KASIH]  ABAH
YANG SUKA MEMBASUH SAMPAI BASAH

Puisi Humor penyembuh tumor [JANGAN DIBACA SAMBIL NAIK MOTOR ATAU HANYA MEMAKAI CELANA KOMBOR YA? bantu-bantu ya? bimsalabim jadi apa prok prok prok]:
INI bukan kisah Abah Yoyok
atau ayah yang lagi gondok
ini kisahkasih babe abah yang suka membasuh
sampai basah

sudah basahkah?
perlu dibilaskah?
cuci-kering lalu pakai lagikah?

babe abah celananya basah
pipinya basah
anunya tiba-tiba membasah
apanya bah?
o, anunya ya bah?
bah! dasar abah
rambutnya dibasah-basah
bibirnya dibasah-basah
genit ah!
ngacalah
berkacak pingganglah
mata mengerdip sebelahlah
dasar abah genit
o, mata abah kelilipankah?
makanya bah bah
jangan suka mandi basahan
basuh semuanya bah

dasar abah sedang gerah
sehari mandi 3 x
kayak minum obat ajah

udah basahkah?
perlu dibilaskah?
cuci-kering pakai lagikah?

idih lagu abah, baju satu lekat di badan
idih abah malu ah
mosok suka bibir merekah
idih abah, tobat bah
tobat!


*) buat seseorang yang sedang bete atau lagi borring dan uring-uringan

CERITA HUMOR

untuk selingan di antara ketegangan, selalu saja ada cara dan upaya bagi orang yang kreatif dan reaktif melakukan respon terhadap berbagai fenomena sebagai tanggapan dalam format silaturahmi, mendapatkan katarsis dan tidak narsis. Cerita berikut ini semoga menambah cerah dan bergairah. Dalam cerita ini penyebutan nama, tempat, dan waktu sengaja untuk lucu-lucuan dan bukan dimaksudkan untuk melecehkan. Selamat menikmati sembari minum kopi (kalau ada), makan pisang goreng (kalau ada yang membelikan).

CERITA TENTANG PONCOWAE LOU DAN HANDOKO F ZAINSAM SOAL BEGINIAN

Sodara-sodara sebangsat dan se tanah air, begini ceritanya. Saodara kita Poncowae Lou secara etimologis berasal dari kata sanskrit "Ponco" yang artinya lima atau limo. Kata "Wae..." yang melekat pada "Ponco" bermakna "aje" dan "Lou" hendaknya dibaca "lah". Jadi di dalam nama ini cukup dibaca Ponco doang. Udah kubilang "Ponco" itu limo. Artinya, orang ini menyukai segala yang berjumlah lima, kesuali 5 limo (maling, madat, minum, madon, main). makanya dalam cerita ini harus dipahami bahwa sesungguhnya beliau sedang tidak main-main.

terus kawannya yang bernama Handoko F Zainsam. Handoko itu secara etimologis bisa dimaknai sebagai "banteng" (bukan "kerbau", sebab simbolisasi kerbau ini telah merujuk pada entitas terbatas yang disebut si Buya). Lha, sesuai dengan namanya, si Handoko ini memiliki sesuatu yang kuat, besar, dan tahan lama. Pertanyaannya adalah apakah yang besar,kuat, dan tahan lama itu?

lalu bagimana dengan soal "beginian"? baik Ponco maupun Handoko keduanya memang demen yang "beginian". Jadi, apakah kesimpulannya? Kesimpulannya adalah bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa (awas, jangan dibaca ":bangsat") dan oleh karena itu wajar saja ia memproduksi aneka tulisan yang "beginian". Perlu ditambahkan ya, tulisan Poncowae Lou asalnya merupakan komentar dari status Aras Sandi. Nah, ayolah menikmati kemerdekaan berekspresi.

Sebagai penutup kalam, terimalah salam DAM damai senantiasa. Selamat menikmati dan pesan redaktur AWAS JANGAN DITIRU DAN DIPRKTEKKAN SMBARANG TEMPAT.

cerita bersulang tidak nyambung PETHAKILAN ARAS DAN Poncowae lou
: di petik dari wall Aras sandi

Aras :

-mona: pa, td ada tmnku cowok kok liat ke kolong meja terus ya?
-ms djoko: o..dia itu ngintip celana dalammu
-mona: asyiiiik.....
-ms djoko: kok asyiiik?
-mona: iya pa...dia pasti kecewa, kan mona gak pakai celana dalam
-ms djoko: ?????

^_^

Poncowae Lou ;

wakakakkkk

eee ternyata mas djoko punya cerita tentang istrinya aras dengan pembantunya ;

Pembantunya aras; Nyonya, tadi malam tuan minta pijit
Istri aras ; ya yang iklhas ya mbok. maklum aku tidak bisa mijit.
pembantunya aras ; tuan juga minta kerok.
Istri aras ; waduh. simbok baik banget ya? terima kasih lho!... aku dari dulu tidak bisa ngerokin.
Pembantunya aras : ternyata tuan juga baik sekali ya nyonya?
istri aras : jelas dong... suaminya siapa? memangnya mas aras baik ke kamu kerna apa?
Pembantunya aras ; tadi malam sayakan kedinginan... tuan aras bersedia memberi kehangatan untukku. saya puas sekali nyonya... tapi ya itu nyonya... saya jadi ketagihan nih
istrinya aras : @#$%^()))_)_*(&&$@#!@!

~~~~~

Handoko F Zainsam

Kisah keluarga Profesor Kenthir Jempolan!


Penemuan Profesor Kenthir Jempolan kali ini adalah “kuatnya menjaga rahasia.” Penemuan ini pun segera diinformasikan ke rekan-rekan seprofesinya. Ditanya soal pendekatannya, Profesor Kenthir Jempolan menjawab bahwa ia menggunakan pendekatan psikologi terapan. Artinya, hasil dari apa yang ia terapkan di kehidupan rumah tangganya.
Semua rekan begitu takjub menyimaknya, hingga kisah ini pun tercipta.


Setting: Saat Berkunjung ke kamar pembantunya malam-malam.

“Pak, payudara saya sama ibu lebih sintal mana sih?”
“O, pasti dong! lebih sintal kamu, sayang,” ucapnya sembari meremas-remasnya.
“Emm, iya sih. Bapak benar. Trus, kalo, bibir saya di banding ibu lebih sensual siapa?”
“O, jelas kamu dong!” sembari menciumnya.
“Emm… Kok Bapak jujur banget sih?”
“Ya, iyalah. Apa sih yang enggak buat kamu sayang!”
“Terus, terus… Kalo punya saya sama ibu lebih enak mana?”
“Wahh, ini pasti. Lebih enak punya kamu.” Sembari membuka celananya dengan penuh semangat
“Eh, sebentar! Bapak bohong ya?” ucap pembantunya marah.
“Lho, Kenapa? Benar ini!”
“Enggak! Soalnya, kata Mas Bejo, sopir bapak, punya ibu lebih enak!”
“Hah! Bejoooo! Kurang ajarrrr!!!” teriaknya seketika meloncat dari tempat tidur pembantunya.

Komentar DAM:
‎"Bejoooooo, kaucicipi juga bojoku yp?""Profesor beli pulsa perdana dan saya cuma isi ulang kok, maksudku berulang-ulang mengisi pulsa. Enak to? Mantep to? hahahahahaha""Bejo! Bejo temen kowe yo? Ngisi pulsa ulang tak bilang-bilang> E, kau ...isi pulsa isi ulang juga bagi pembantu itu..""Ya, saya hanya belajar untuk jadi profesor yang profesional pak dan aku telah lulus hehehehehe"

NB: Cara cerdas mengurangi kejenuhan...

Tes Tes Tes

Satpol PP itu dengan gagah menuju mimbar utama lalu memegang sticksound. Suaranya lantang bagaikan petir menyambar. Sodara-sodara diharap memasuki lapangan upacara sebentar lagi akan segera (akan segera ? hayya he he he, ini pasti nilai finelnya dikasih dosennya Dr.Sudaryono tidak lebih dari E ) )upacara dimulai.Lalu kembali mengulang sampai terbatuk-batuk. Peserta upacara itu tak ubahnya bebek-bebek digiring ke lapangan oleh Satpol PP yang lainnya.Tiba-tiba hujan lebat. Orang - orang terbirit - birit menyelamatkan diri, serabutan, kaya peristiwa gempa atau tsunami. Lapangan jadi kosong. Upacara batal. Total.Hujan brutal.