Minggu, 20 Februari 2011

SAAT ABAH ARSYAD INTERMEZO

INGIN MINTA CERAI

Ada sebuah rumah dihuni dua suami isteri. Suatu malam, rumah itu digerayangi rampok. Pokoknya habis barang di rumah di rampok. Yang membuat kemarahan sang suami itu apa, bukan perkara harta yang dirampok tapi isterinya dikerjai perampok di depan mukanya. Suaminya tidak bisa berbuat apa-apa karena dipasung perampok. Esoknya, suaminya bergegas membawa isterinya ke KUA. Setelah sampai, lalu dia mengutarakan maksudnya kepada kepala KUA. Kepala KUA mendengarkan aduan Habuk, suami perempuan itu, menjadi melongo dan bingung. Setelah selesai Habuk mencak-mencak, kepala kantor berucap, “ Waduh, ini sebenarnya salah alamat, seharusnya perkara kriminal ini urusan polisi bukan di sini. “ Tidak ini urusan agama bukan ke polisi !” Habuk mundar-mandir bertolak pinggang, mukanya merah.” Hari ini isteriku kucerai!”. Matanya melotot-lotot. Kepala kantor menyambungi ,“ Hai hai gimana ini, tega nian Bapak, harta habis dirampok, isteri diparkosa lagi tidak kasihankah sama isteri Bapak ?“ ujar kepala kantur. “ Kurang ajar, setan lho ! “ ujar Habuk sambil menunjuk muka isterinya. Isterinya juga bingung melihat suaminya seperti itu. Suaminya mundar-mandir sambil menepuk meja. Orang-orang yang ada di kantor jadi gaduh lalu serabutan ikut menyaksikan. “ Begini saja” ujar kepala kantor melemahi “ Bapak rupanya keras mau menceraikan isteri, coba jelaskan sejalas-jelasnya apa masalahnya sebenarnya.”. Lalu ujar Habuk, “ Saya bukan kesal harta di rampok tetapi isteri saya ini dikerjai di hadapan muka saya ! “. “ Iya iya,“ terus mengapa “ kata kepala kantor. Habuk meneruskan, “ Tadinya saya marah tenan pada perampok itu tetapi setelah melihat isteri saya, saya jadi geram pada isteri saya!” Habuk berhenti sejenak menahan nafas yang sengal-sengal” Siapa tidak akan murka ! Tahulah kepala kantor, isteri saya ! Isteri saya ini, dia ikut menggoyang-goyang, mata meram-meram !”. Tidak bisa lagi ya ya orang-orang yang menyaksikan, menyimpan tawa, senyum, dan yang manggut-manggut mangiakan.***

1 komentar: