Sabtu, 19 Februari 2011

PUISI HUMOR

TARI AND MAYA [TARIAN MAYA]
(Dimas Arika Mihardja)

belum selesai pengacara itu menayangkan saksi yang sexy
hakim ketua yang memimpin sidang berseru: "cut, sensor. tayang ulang
adegan ini tak memuaskan. perlu rekaman dan penampilan ulang
rekaman pun terpaksa diulang di ruang sidang khusus untuk dewasa"

"tarikan lagi seperti yang kuajarkan!" perintah kameramen
tari pun menggelinjang serupa cacing kepanasan
ruang semakin maya, mengabur
seperti ada yang dikubur
gelap, serupa ada yang melindap
samar, serupa cahaya kebenaran yang kian pudar

"ini ruang pengadilan saksi sexy tak diperlukan
saksikan dan nyatakan siapa di balik gambar
dan aneka adegan di reka ulang ini. ini kamu bukan?"
hakim ketua bertanya. hening tak ada suara.
ruang semakin maya, hampa udara!


bengkel puisi swadaya mandiri, 12-12-2010

Buka-bukaan Fakta di Sidang Tertutup
(Nugroho Suksmanto)


/1/"Bapak Hakim yang mulia. Mohon dipertimbangkan juga dampak positif dari peredaran video saya. Saya menerima beribu - ribu SMS dari bapak - bapak dan ibu - ibu yang menyatakan terima kasih karena bergairahnya kembali ranjang mereka. Setelah bosan membuka situs Play Boy, Penthouse, Hustler dan situs - situs porno lainnya" Pinta terdakwa

/2/Terdengar suara gemuruh di depan pintu Pengadilan, disertai teriak bersaut - sautan ; "Buka pintu ! Jadikan sidang terbuka !" "Mengapa kamu bersikeras meminta sidang terbuka ?" "Kita harus berlagak seperti sedang menegakkan moral demi Agama. Kapan lagi kita dapat menyaksikan sanggama para selebritis di layar lebar, yang pasti ditayangkan dalam proses peradilan, bukan di ponsel saja !" Jawab kawannya.

/3/Ketika hendak membuat pengakuan karena lawan mainnya telah lebih dulu melakukan, Terdakwa diingatkan Pengacaranya "Kalau Anda membuat pengakuan, seketika Anda harus membayar denda yang jumlahnya puluhan milyar. Karena di dalam Kontrak Pariwara, disebutkan bila Anda berbuat A-Susila, itulah konsekwensinya. Sedang putusan Pengadilan yang tidak absah, Force Majeur sifatnya !"Sidang tambah seru, membuahkan seteru hingga beritanya semakin diburu.

/4/"Apakah itu Anda ? Hakim bertanya sambil menunjuk tayangan laptop yang diproyeksikan melebar ke layar."Bukan !" Terdakwa menjawab dan menambahkan ;"Itu saudara kembar saya, pacar Miyabi alias Maria Ozawa !"Dan Hakim pun bingung mencari alat bukti dan menghadirkan saksi.

/5/"Apakah alibi yang Anda kemukakan disebabkan Anda menerima ancaman ? Seperti misalnya dari Suami selingkuhan Anda ?""Dari Suami selingkuhan yang Bapak maksudkan, saya tidak pernah mendapat ancaman. Hanya tindakan kurang menyenangkan saja. Tetapi buat saya lebih menakutkan dari pada ancaman" "Seperti apa ?" Hakim bertanya lagi"Saya diminta melayaninya. Disampaikan oleh kawannya, seorang penggemar Ricky Martin" Tegasnya

/6/Saat rekonstruksi, demi kelancaran sidang, para Hakim dan Jaksa menawarkan diri sebagai peran pengganti Terdakwa. Dan saat pemeriksaan bukti - bukti yang sangat vital sifatnya, tak satupun yang terlibat persidangan mangkir dan ingin menyaksikan lebih dekat lagi, dengan alasan untuk lebih teliti dalam memeriksa keabsahannya.

Perayaan—Kemerdekaan yang Sungsang
(Handoko F Zainsam)

 Gelakgejolak apa tuan berikrar malam-malam
saat lampu temaram di atas kepala puan berdandan
memerah bibir tanpa tali kutang. Seroja kira tembang perawan
saat lelaki tersenyum menghisap kretek menerpa wajah
dan puan asyikmasyuk duduk sembari mengibasibas basah
rambut panjangnya

Inikah upacaranya! saat kita menghitung seberapa lebam
bibir merah merekah menyentuh dingin bibir beraroma kretek
Setengahnya house music berdentam menghantam laju hitam kuda Persia

wow! atas alamat apa hendak dituju. Di biru langit
atau di bening matakota itu kiranya puan beristana

Kuda hitam! Kuda hitam! Beralur laju di jalan surga
Tempat anak-anak selekas diberi nama. Iya, di beri gelar
atas silsilah bapabunda. Inikah upacaranya?

Das capital! Simulakra! Hegemoni! Pan opticon!
Kita rayakan kepastian kematian sayang!


Kampung Bulak, 06 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar