Sabtu, 26 November 2011

ASPIRASI, KONSPIRASI, DAN KONTRADIKSI

(Sebuah Puisi yang Ditulis oleh Jurnalis Hati Nurani)

Hati Nurani, secara khusus ditugasi untuk meliput pemilihan rektor Universitas Jambi yanag baru-baru ini terselenggara pada sidang Rapat Tertutup Senat Universitas yang dihadiri wakil menteri . Meski  sidang berlangsung tertutup, tidak berarti segala hal lantas dapat ditutupi. Hal yang menarik saat pemilihan rektor baru di Kampus Pinang Masak ini ialah persoalan aspirasi, konspirasi, dan kontradiksi. Bagaimanakah hal ini dapat kita pakai sebagai refleksi dan referensi kehidupan akademis yang dinamis, sehat, dan dijadikan dambaan semua unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagai pilar-pilar yang kokoh tak tergoyahkan untuk meraih peradaban?  Inilah liputannya.

Pemilihan rektor  digelar di ruang rapat senat.  Rapat dinyatakan tertutup untuk menutupi wajah kebenaran dan wajah kewajaran  dengan wajah kepalsuan. Melalui layar lebar yang dibentang di luar ruang, saat layar putih bergetar ditampar oleh angin, terlihat dengan jelas wajah Kebenaran dan kewajaran tersembunyi  di ruang mimpi, penuh misteri, dan ditutupi oleh gelora ambisi untuk duduk di atas kursi.  Aspirasi  nguap akibat konspirasi  suara menteri  hingga muncullah apa yang disebut kontradiksi.

Aspirasi yang begitu kuat diam-diam dilenyapkan oleh jaring laba-laba yang dibangun di atas neraca rugi-laba, jurnal-jurnal kepentingan, dan buletin yang mewartakan tentang rektor baru. Rektor baru  dipilih dengan suara palsu, suara minor, dan teror gaya baru: suara wakil menteri  tertuju pada satu nama yang secara faktual mimim pemilih. Rekor baru tercipta sebagai  pemenang yang mengandung kecurangan.

Kontradiksi mewarnai hari-hari. Visi dan misi nyaris tiada arti. Keadilan dan kearifan telah menjadi sesuatu yang mahal, langka, dan teramat sulit menjadi nyata. Birokrasi adalah jaring laba-laba, terentang hanya untuk menangkap mangsa. Siapa pun mendekati jaring laba-laba, akan lekat lalu ditangkap oleh tangan-tangan kekuasaan. Idealisme, aspirasi, sikap ilmiah lalu lenyap.  Di setiap tempat yang ada hanyalah rasa curiga. Tak ada lagi saling tegur sapa berlandaskan cinta. Yang ada ialah kepentingan sesaat yang membuat sesat.

Kertas suara berserakan di ruang sidang. Nurani memunguti kertas-kertas bertuliskan nama-nama di atas cap dan tanda tangan panitia. Kertas-kertas suara itu berbisik, berisik, lalu beterbangan di udara hampa.  Kertas-kertas suara itu lalu kasak-kusuk  membicarakan persoalan konspirasi tingkat tinggi dengan cara lobi, strategi bergerilya untuk menawarkan nama yang hendak dipilih melalui pertemuan demi pertemuan di gelap malam, di rumah-rumah makan, di gedung-gedung kementerian. Sementara bendera almamater merunduk malu di sudut remang.

Di depan gerbang, seekor angsa putih tak letih mengurai buih. Keris Si Ginjai telah lenyap dari paruhnya.  Warga Kampus Pinang Masak sibuk memasak menu makanan yang kelak disajikan di pesta perayaan kemenangan. Kemenangan yang diraih dengan cara-cara yang tidak akademis. Kemenangan yang diraih lebih karena nuansa politis. Tragis. Miris. Nurani teriris-iris. Semua tak lebih serupa strategi teroris yang pelan tetapi pasti akan melumpuhkan segala sendi dan kisi-kisi kehidupan akademis. Keilmuan hanya menjadi impian.  Orang-orang akan menjadi apatis, pragmatis, hedonis, dan menghalalkan segala cara untuk sekedar bertahan dari iklim pancaroba, cuaca buruk, dan badai yang senantiasa mengintai.

Kesadaran harus dibangunkan. Keyakinan harus dijadikan acuan dalam melakukan perubahan. Perubahan yang mengarah pada bangunan mental-spiritual yang kokoh dilandasi oleh idealisme sederhana: berjuang atas dasar cinta. Tak ada kalaah dan menang dalam pemilihaan. Satu hal yang seharusnya lahir dari institusi pendidikan ialah para pemimpin yang mampu memilah dan memilih agenda kerja yang memberikan dampaka nyata. Bukan pemimpin yang pintar memilih kawan, berkolusi, berkonspirasi dengan pertinggi setingkat menteri hanya untuk kepentingan seseorang atau segolongan, melainkan kepentingan peradaban dengan segala kemajuan yang membanggakan.

Tangan-tangan kekuasaan, tangan-tangan kepentingan, dan berjuta tangan  telah menetapkan bahwa tanggyung jawab, perjuangan, dan cinta hendaklah senantiasa dikibarkan. Jangan biarkan bendera almamater merunduk malu di sudut ruang rapat senat. Malu melihat dan mencatat aneka gelaagat yang tersembunyi. Aspirasi saatnya tegak berdiri, melakukan aksi, dan memberikan bukti bahwa institusi pereguruan tinggi semestinya mengamalkan otonomi, bukan intervensi. Institusi perguruan tinggi bukan tempat berkolusi melakukan manipulasi. Nurani akan tetap mengawasi setiap gerak langkah, bahkan niat-niat jahat. Nurani akan terus berjihad melawan segalaa yang bernama kepalsuan, segala upaya menutup wajaah kebenaran, dan selalu menuntut kewajaran.

Mendalo Darat, November 2011

PENERBITAN BUKU PUISI SEBAGAI REAKTUALISASI DAN REPOSISI WACANA PUISI

Salam Puisi

Bengkel Puisi Swadaya Mandiri (BPSM) merupakan sanggar yang saya rintis selama lebih 25 tahun. Selama beraktivitas, saya menggelinding dan berproses sendiri di tengah arus deras perpuisian Indonesia. Kini, atas permintaan beberapa sahabat, BPSM diniatkan untuk ruang pajang bagi kreasi puisi, ruang ekspresi kreativitas bidang puisi, menyediakan aksesories puisi, dan memaksimalkan kegiatan sanggar penulisan puisi, apresiasi puisi, dan cinta pada puisi.

Siapa pun dapat hadir di BPSM turut berpartisipasi menumbuhkembangkan potensi anak negeri di bidang penulisan kreatif puisi, konsultasi puisi, pemajangan puisi, pemaknaan puisi, dan melakukan inovasi di bidang penulisan kreatif puisi.

Dunia kreativitas penulisan kreatif puisi begitu luas tanpa batas. kreativitas senantiasa menyumbul dan meretas batas-batas yang memungkinkan untuk menemukan gaya pengucapan, pola pengucapan, dan bentuk estetis penulisan puisi. Hal yang terpenting adalah tekun menjalani proses, tanpa harus terburu-buru mencicipi hasil karya. Karya dan kekaryaan di bidang kerativitas penulisan puisi selalu memberikan kemungkinan-kemungkinan yang asyik dan menyenangkan.

 Sebagaimana fungsi bengkel pada umumnya, pada awalnya komunitas ini difungsikan untuk saling bertegur sapa melalui puisi. Setiap hari ada saja yang memposting puisi, lalu warga bengkel meresepsi, menikmati, minimal membaca lalu memberikan komentar sebagai respon. Tak kurang, aroma kritik dan saran mewarnai setiap puisi yang diposting. Semuanya bermuara pada perlunya proses kreatif. Proses kreaatif yang lalu diwadahi melalui Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, pada hakikatnya menyediakan wadah bagi pribadi-pribadi yang mandiri dalam berkarya.

Penerbitan Buku Puisi

Menilik adanya progres dan perkembangan signifikan atas puisi-puisi yang diposting, menjelang akhir tahun 2011 saya sebarkanlah “undangan terbuka” terkaait rencana menerbitkan puisi sebagai agenda tahunan. Buku ini, yang realisasinya memuat keberagaman tema, beragaman asal-usul kreaatornya, perspektif keberagaman pengalaman dan perjalanan kreatifnya, bagaimana pun meninggalkan jejak. Itulah sebabnya, buku antologi ini diberi tajuk “JEJAK SAJAK”. Hal yang perlu dikemukakan terkait dengan penerbitan buiku ini ialah apakah puisi karya generasi kini, yang lebih banyak memposting puisi di dunia maya memiliki sisi komunikasi puitik yang meninggalkan jejak? Sisi komunikasi puitik sebagai “jejak” kreatornya, tentu saja menarik ditilik dari perspektif fungsinya dalam berbagai dimensi kehidupan.

Buku yang sedang dipersiapkan diberi tajuk JEJAK SAJAK. Buku ini rencananya memuat puisi-puisi yang diseleksi oleh Tim Kurator yang independent, bebas dari nuansa pertemanan, kolusi, atau kwdekatan. Tahap pemilihan puisi dilakukan dengan menghilangkan nama penulis dengan maksud agar yang pertama-rtama yang diseleksi ialah puisinya, bukan penyairnya. Kiat ini telah banyak dilakukan untuk menjaga kualitas puisi. Puisi diberikan ruang bebas, tanpa intervensi penjelasan biodata penyairnya. Dengan begitu akan terseleksi puisi-puisi yang memang layak terpajang dalam buku. Tim kurator yang menyeleksi puisi memang dirahasiakan atau tidak diumumkan agar dapat bekerja objektif bersandarkan pada materi puisi. Puisi bagaimana pun juga akan meninggalkan jejak dan pada gilirannya puisi hadir mewakili penyairnya untuk berkomunikasi dengan pembaca. Dalam konteks ini tentu saja, puisi telah menjalankan fungsi komunikatifnya.

Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Di samping fungsinya yang bersifat umum tersebut, dalam komunikasi puisi bahasa memiliki fungsi-fungsi yang bersifat khusus. Fungsi-fungsi yang bersifat khusus itu tetap merupakan bagian atau aspek fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Fungsi komunikatif “puisi” diasumsikan sama dengan fungsi ba­hasa pada umumnya, meskipun aspek yang dijadikan sasarannya berbeda. Adalah suatu kenyataan bahwa manusia memperguna­kan bahasa sebagai sarana komunikasi. Demikian juga penyair dalam menu­lis puisi pada dasarnya untuk memenuhi keinginan berkomunikasi dengan para pembacanya. Pada satu sisi penyair bertindak selaku penutur dan pada pihak lain pembaca bertindak sebagai mitra tutur. Dalam komunikasi yang wajar dan lancar hubungan antara pembicara dan penyimak terasa se­bagai suatu peristiwa biasa dan wajar.
Fungsi bahasa yang bersifat khusus itu bermacam-macam dan klasifikasinya pun beraneka ragam.

Sejumlah ahli bahasa telah menaruh perhatian besar terhadap fungsi bahasa. Halliday dalam buku berjudul Explorations in the Functions of Language (1973) mengemukakan tujuh fungsi bahasa sebagai berikut: (1) fungsi instrumental (instrumental function), melayani pengelolaan lingkungan, menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi; (2) fungsi regulasi (the regulatory function), bertindak untuk mengawasi serta mengendalikan peristiwa-peristiwa sehingga muncul ben­tuk-bentuk persetujuan, celaan, keti­daksetujuan, dll.; (3) fungsi pemerian (the representational function), yakni peng­gunaan bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan, menyampaikan fakta-fakta, dan pengetahuan, menjelaskan atau melaporkan dengan cara menggambarkan; (4) fungsi interaksi (the interactional function) bertugas untuk menjamin serta meman-tapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi, interaksi sosial; (5) fungsi perorangan (the personal function) memberi kesempatan kepada seseorang pembicara untuk mengekspresikan perasaan, emosi, pribadi, serta reaksi-reaksinya yang mendalam. Kepriba­dian seseorang biasanya ditandai oleh penggunaan fungsi per­sonal bahasanya dalam berko­munikasi dengan orang lain. Dalam konteks ini, kesadaran, perasaan, dan budaya turut bersama-sama dalam in­teraksi; (6) fungsi heuristik (the heuristic function) melibatkan penggunaan ba­hasa untuk memperoleh pengetahuan, mempelajari seluk-beluk lingkungan dengan mengajukan per­tanyaan; dan (7) fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani pen­ciptaan sis­tem-sistem atau gagasan-gagasan yang bersifat imajinatif.

Dengan istilah lain, Levinson meminjam pendapat Jakobson (1960) untuk mengungkapkan fungsi ujaran (baca: fungsi komuni­katif bahasa) se­bagai berikut: (1) fungsi referensial, memusatkan perhatian kepada isi acuan sesuatu pesan; (2) fungsi emotif (ekspresif), memusatkan perhatian kepada keadaan sang pem­bicara; (3) fungsi konatif (direktif), memusatkan perhatian kepada keinginan-keinginan sang pembicara untuk dilakukan atau dipikirkan oleh sang penyi­mak; (4) fungsi metalinguistik, memusatkan perhatian kepada sandi atau kode yang dipergunakan; (5) fungsi fatik, memusatkan perhatian kepada saluran; dan (6) fungsi puitik (estetik), memusatkan perhatian kepada bagaimana ca­ranya suatu pesan disandikan atau ditulis dalam sandi. Fungsi emotif dalam terminologi Jacobson identik dengan fungsi ekspresif, fungsi konatif identik dengan fungsi direktif, dan fungsi puitik identik dengan fungsi estetik.

Ahli bahasa yang lain, Finochiaro (1977) membedakan fungsi bahasa menjadi lima kelompok. Kelompok itu adalah sebagai berikut (1) fungsi personal, yakni merupakan fungsi bahasa untuk menyatakan diri, baik berupa pikiran maupun berupa perasaan; (2) fungsi interpersonal, yakni merupakan fungsi yang menyangkut hubungan antarpenutur atau antarpersona untuk menjalin hubungan sosial; (3) fungsi direktif, yakni merupakan fungsi bahasa untuk mengatur orang lain, menyuruh orang lain, memberikan saran untuk melakukan tindakan, atau meminta sesuatu; (4) fungsi referensial, yakni merupakan fungsi bahasa untuk menampilkan suatu referen dengan menggunakan lambang bahasa; dan (5) fungsi imajinatif, yakni merupakan fungsi bahasa untuk menciptakan sesuatu dengan berimajinasi.

Apabila dikaji lebih lanjut, meskipun terdapat beragam pendapat dan klafisikasi fungsi bahasa dari para pakar, dapat dinyatakan bahwa bahasa dalam puisi yang dimuat dalam buku ini berfungsi mengkomunikasikan tiga hal, yakni pikiran, perasaan, dan sikap. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa bahasa dalam kehidupan manusia memiliki fungsi simbolik, emotif, dan afektif. Dengan bahasa manusia hidup dalam dunia pengalaman nyata dan dunia simbolik yang dinyatakan dengan bahasa. Manusia mengatur pengalaman yang nyata ini dengan berorientasi pada dunia simbolik. Selain itu, manusia memberi arti bagi yang indah dalam hidup ini dengan bahasa. Dari sanalah tercipta karya yang mengungkapkan nilai-nilai estetik, antara lain berupa puisi. Akhirnya, secara ringkas dapat dinyatakan bahwa dengan bahasa manusia dapat mengungkapkan pikirannya, mengekspresikan perasaannya, dan menyatakan sikapnya.

Puisi-puisi yang terangkum dalam buku ini dapat diklasifikasikan sebagai puisi yang berpijak di bumi (Indonesia) dan puisi-puisi “melangit”. Sebagian sajak yang digubah oleh penyair terasa mengendap di ruang senyap, tak terjamah pembaca, dan pada akhirnya komunikasi batiniah menjadi sesuatu yang mewah. Dalam “Puisi Langit” secara umum merisalahkan betapa penyair berusaha sangat keras menyibak rahasia Ilahi. Pergumulan kemanusiaan di bumi dan di bawah langit lalu ‘menjeritkan luka mencinta”. Seperti pintu-pintu yang berderit, perlahan terbuka; atau seperti jendela yang terkuak, pembaca buku ini dapat melacak jejak tanda cinta penyairnya dalam bergumul dengan persoalan hidup dan kehidupan di bumi dan mengarah ke ketinggian langit. Selamat membaca dan menikmati gubahan penyair semoga pembaca budiman dapat melacak jejak serta memperoleh hikmah kebaikan.

Demikianlah sekilas gambaran program atau agenda Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, melakukan upoaya secara mandiri, nirlaba, dan memprioritaskan kebersamaan dalam bingkai saling asih, saling asah, dan saling asuh. Terkait dengan hal itu, maka apabila ada pihak yang membrikan support berupa donasi, bantuan moril atau materiil akan diterima dengan segenap cinta.

Salam.


Dimas Arika Mihardja
Direktur Eksekutif

Minggu, 02 Oktober 2011

JENDELA TAWA HERU EMKA: LELAKI DAN GAYA KENCINGNYA


Oleh : Heru Emka

            Percayakah anda bahwa kebiasaan hidup dan perilaku sesorang berkaitan erat dengan kepribadiannya ? Saya sepakat bahwa anda pun sering mengamati kepribadian seseorang dari gaya dan kebiasaan hidup seseorang, misalnya orang yang sering meludah sembarangan berkaitan dengan sikapnya yang semau gue dan cenderung tak perduli dengan keberadaan orang lain.
            Namun, tahukah anda bila gaya dan kebiasaan seseorang bila sedang kencing juga berkaitan erat dengan kepribadiannya. Inilah datanya…dan bila penasaran, cobalah untuk membuktikan kebenarannya…Silakan !


            Lelaki Sopan
            Lelaki yang sopan selalu mengucapkan kata permisi saat membuka pintu toilet, lalu mengangguk sopan kepada closet sebelum mengencinginya. Setelah selesai, dia tak pernah lupa membilas sampai bersih, kemudian mengucapkan kembali terima kasih dan permisi kepada pintu toilet.

            Lelaki Ilmiah
            Lelaki yang ilmiah selalu menuruti naluri kritisnya. Dia selalu kencing dibotol, dan menyimpannya di laboratorium, kemudian dengan cermat air kencingnya diteliti setiap hari  di bawah mikroskop.

            Lelaki Cerdas
            Tipe lelaki cerdas ini cukup gampang dikenali. Perhatikan saja : Dia selalu membawa buku pelajaran, kemudian kencing sambil membaca.

            Lelaki Relijius
            Semoga lelaki relijius ini selalu diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa. . Sebelum kencing dia selalu berdoa, selagi kencing dia menyanyikan lagu-lagu rohani, dan setelah selesai kencing dia kembali berdoa mengucapkan rasa syukur.

            Lelaki Peramah
            Lelaki peramah bila kencing paling senang ngobrol ke kanan-kiri, sampai lelaki yang berdiri di sebelahnya risih dan tak jadi kencing. Yang lebih gila lagi, dia sering mengajak temannya untuk berbondong-bondong kencing bersama.

            Lelaki Penakut
            Lelaki tipe ini pantas dikasihani, karena setiap kali kencing, dia selalu minta ditemani. Sudah begitu,bila kencing tubuhnya selalu gemetaran.

            Lelaki Pemberani
            Dia benar-benar pemberani. Dia tak pernah takut untuk kencing di mana-mana. Tak takut kencing di toilet yang sepi atau di bawah pohon beringin yang seram. Jangankan kencing di tempat yang angker, lelaki pemberani seperti ini bahkan berani kencing di ruang tamu. Juga di celananya sendiri.

            Lelaki Percaya Diri
            Sehabis kencing, burungnya diajak jalan-jalan keluar toiket dan baru dimasukkan kandang setelah menimbulkan kehebohan dan diteriaki satpam.

            Lelaki Pelupa
            Lelaki yang satu ini juga patut dikasihani, karena dia seringkali apes tanpa sengaja. Bayangkan saja : Setiap kali kencing dia membuka kancing baju, mengacungkan dasi dan kencing di celana…

            Lelaki Plin-Plan
            Jenis lelaki seperti ini tak saja merepotkan, namun juga menjengkelkan. Soalnya setiap kali kencing, dia menghadap ke depan, lalu berbalik ke kanan, berbalik ke kiri untuk memudian menghadap ke belakang. Jadinya muncrat ke mana-mana dong…

            Lelaki Perasa
            Anda pasti terkesan bila memergoki jenis lelaki seperti ini : Bila kencing matanya selalu merem-melek sambil bibirnya mendesah-desah

            Lelaki Jorok
            Semoga anda tak bertemu lelaki tak tahu diri seperti ini. Selain kencingnya muncrat kemana-mana, kentutnya keras dan bau, eh malah sekalian buang air besar di celana.

            Lelaki Temperamental
            Lelaki jenis ini sering mengagetkan orang. Suatu saat,dia kencing sambil tertawa terbahak-bahak, dan sesaat berikutnya bisa saja dia menangis tersedu-sedu. Karena itu orang sering mengira jangan-jangan dia gila. Gawat juga ya ?

            Lelaki Dermawan
            Lelaki ini gemar membagi air kencingnya ke mana-mana. Setiap kali bertamu ke tempat orang, dia selalu numpang kencing. Bahkan tak jarang dia menyumbangkan air seninya di mana-mana, dengan kencing di bawah pohon atau di sepanjang tembok di tepi jalan.

            Lelaki Arogan
            Bila kencing, kedua tangannya selalu bertolak pinggang sambil matanya melotot kesana-sini. Walau lagaknya sombong, jangan diambil hati, karena air kencingnya justru muncrat mengotori celananya sendiri

            Lelaki Sial
            Sungguh menyedihkan nasib lelaki seperti ini. Maunya kencing air, tapi yang keluar malah batu. Makanya dia seringkali meringis kesakitan.

            Lelaki Pemabuk
            Setiap kali kencing, dia memegang jempol kiri dengan tangan kanan, lalu koncing di celana

            Lelaki Tolol
            Dia sering dikencingi oleh teman-temannya dan tetap tak perduli sama sekali

            Lelaki Kurang Ajar
            Sungguh amat sangat keterlaluannya : Dia mengencingi bapaknya sendiri

            Lelaki Palsu
            Dia juga sering menimbulkan kegemparan. Walau bentuk tubuh dan KTP-nya jelas lelaki, dia selalu nekad kencing di toilet untuk perempuan

            Lelaki Kurang Kerjaan
            Nah, kalau yang satu ini jenisnya adalah yang terbanyak di dunia. Dan bisa jadi anda adalah tipe lelaki seperti ini. Anda rela membuang waktu anda yang berharga hanya untuk membaca lelucon yang tak bermutu seperti ini.


-          Heru Emka, penyair dan penikmat humor. Tinggal di Semarang –
-          Menulis beberapa buku humor yang ternyata laris manis di pasaran.  -

Jumat, 30 September 2011

PUISIKU MENYUSUP LALU MENYUSU SEBELUM PADA AKHIRNYA MENYUSUT


PUISIKU MENYUSUP LALU MENYUSU SEBELUM PADA AKHIRNYA MENYUSUT

[PUISIKU MENYUSUP)
larut di kedalaman dada laut
gelora-Nya senantiasa menggulung ombak resah
resahku. resah yang membuncah

aku tengadah di bawah rekah bibir-Mu
mendamba dan meminta usapan dan asupan cinta
melaratkan dan mendaratkan harap yang lindap

[LALU MENYUSU]
di geriap ayat-ayat
memaknai segala isyarat
sepanjang riwayat bercinta

aku ingin berlama-lama menyusu
segala yang bernama hakikat dan syariat
lengkap dengan hasrat saling dekap

[PADA AKHIRNYA MENYUSUT]
kembali menjadi remah
mengabu serupa debu
di kaki-Mu


29/09/2011

Minggu, 18 September 2011

INTERMEZO VERSI HERU EMKA


  1. IBU GURU PUNYA DUA

            Di kelas, Ibu Ani sedang mengajarkan Bahasa Inggris kepada murid-muridnya. Dia sedang menjelaskan kata benda ( nouns )  dengan topik bahasan kaki. Di antara murid-muridnya, Agung yang paling lemah dalam mata pelajaran ini, sehingga gurunya harus menjelaskan berulang kali kepadanya. 
            “ Apa artinya foot, Agung ? Masak lupa lagi. Kan ibu sudah berulang kali menjelaskan arti kata benda, atau nouns. Begini saja, sapi punya empat buah benda ini, sedangkan ibu punya dua. Nah apakah itu ?, “ tutur Ibu Ani.
            “ Oh kalau itu saya tahu, bu guru,” jawab Agunga.
            “ Bagus. Coba katakan.”
            “ Tetek bu guru.”

  1. DIPOMPA ANGINNYA

            Roni kecil, yang baru berumur enam tahun, berjalan ke dapur menghampiri mamanya, yang sedang membuat sarapan, lalu berkata,” Mama, kemarin Roni melihat mama sedang berada di atas badan papa, bergerak naik turun.
            “ Mama sedang apa sih ?.”, tanya Roni.
            Kaget juga sang mama mendengar anaknya berkata seperti itu. Namun dia tak kekurangan akal, segera menjawab, “ Oh…itu…Papamu kan sedang masuk angin, jadi mama naik ke atas tubuhnya dan memompa anginnya, agar papamu tidak masuk angin lagi.”
            Si kecil Roni manggut-manggut sambil berkata,” Kasihan papa ya ma, sekarang sering masuk angin. Kemarin Roni juga melihat Tante Nila juga sedang seperti mama, memompa angin dari badan papa.”

  1. TERNYATA PROFESIONAL

            Setelah berkenalan, seorang pemuda segera menjalin kencan dengan perempuan pujaan hatinya. Pucuk dicinta ulam tiba, perempuan itu pun menaruh minat yang serupa.
Mereka segera melewatkan waktu berdua di sebuah taman. Ketika mereka sedang asyiknya bercumbu rayu, si perempuan mendesah, “ Oh mas, ternyata kau sangat berpengalaman…”
            “ Tentu saja dik, ini memang sesuai dengan profesiku,” jawab si pemuda kalem.
            “ Kalau boleh tahu, apakah profesimu ?”
            “ Pemerah susu sapi.”


  1. SEPERTI MENGGENGGAM BURUNG

            Sejak suaminya menjadi general manager, Nyonya Bambang belajar bermain golf, karena isteri direktur lainnya juga sering bermain golf bersama relasinya. Namun agaknya Nyonya Bambang tergolong sebagai perempuan yang hanya bagus bentuk tubuhnya, dan kurang cemerlang kecerdasannya. Sudah dua bulan dia berlatih, namun memegang stick   ( tongkat pemukul )  golf dengan benar pun dia belum bisa.
            Akhirnya (dengan perasaan agak bosan ) pelatihnya berkata ,” Begini saja, nyonya, agar Anda bisa memegang  stick dengan benar, anggap saja Anda sedang menggenggam  barang yang paling Andas sukai, misalnya burung suami Anda. Lalu pukul bola golf yang ada di situ dengan keras. Bisa ?.”
            Nyonya Bambang pun mencoba memegang stick golf tak ubahnya dia ‘memegang’ burung suaminya, lalu memukul bola golf., dan ….wuuuusss….bola golf terbang melayang cukup jauh.
            Melihat hal ini, pelatih bertepuk tangan spontan, lalu berkata,” Yah cukup bagus, tapi Anda harus segera melepaskan stick golf dari mulut Anda.”


  1. IMPROVISASI LEGENDA

            Si Gadis Kecil Bertopi Merah *) akhirnya tak takut lagi pada Serigala yang ingin memangsanya. Dia tak lagi sembunyi-sembunyi, tapi dengan cuek berjalan menuju rumah neneknya di tepi hutan. 

            Tentu saja Serigala yang selalu mengincar gadis cilik itu untuk dimangsa, jadi kegirangan. “ Akhirnya muncul juga kesempatan agar aku bisa memakanmu.”

            “ Makan, makaan melulu yang dipikirkan…Membosankan… Sesekali aku diajak bercinta dong..”, begitu keluh gadis cilik dalam dongeng itu.

            *) Gadis Cilik Bertopi Merah ( Litlle Red Riding Hood )  ini adalah tokoh utama dalam salah satu dongengan Grimm Bersaudara. Dikisahkan ada seorang gadis cilik yang ingin berkunjung ke pondok neneknya di tepi hutan. Padahal seekor serigala buas ingin memangsanya. Berkat kecerdikannya, akhirnya gadis cilik ini berhasil menghindar dari ancaman si buasNah, aku membelokkan kisahnya menjadi humor seperti ini

Diunggah dari rubrik Jendela Tawa Heru Emka, sebuah akunnya di Facebook

Senin, 05 September 2011

MONOLOG DAM


Di kepala saya berparade dan menyumbul keluar aneka jenis karya sastra yang pernah dibaca dan selalu menggoda lantaran pesonanya SENGSARA MEMBAWA NIKMAT, BELENGGU, JALAN TAK ADA UJUNG, SENJA DI JAKARTA, SAMAN, LARUNG, DILARANG MENCINTAI BUNGA-BUNGA, KEMARAU, ZIARAH, KERING, KHOTBAH DI ATAS BUKIT, PADA SEBUAH KAPAL, LELAKI TUA DAN LAUT, BUKAN PASAR MALAM, UPACARA. Novel-novel itu jalan ceritanya, karakternya, alurnya, konflik-konflik yang dibangun, klimaks, antiklimaksnya berdesakan di kepala.

Di kepala lalu menyeruak minta dikuak AZAB DAN SENGSARA, seperti juga 3 penyair TIGA MENGUAK TAKDIR, lalu buku puisi Subagio Sastro Wardoyo DAN KEMATIAN ITU MAKIN AKRAB, novel Muchtar Lubis melintas di JALAN TAK ADA UJUNG, HARIMAUHARIMAU,SENJA DI JAKARTA, lalu terasa dan tersentuh kembali novel Iwan Simatupang KERING, karya-karya Putu Wijaya menyerbu serupa BOM, JANGAN MENANGIS INDONESIA, SUMUR TANPA DASAR, SIKLUS, MACHBETH, ROMEO AND JULIET, ASMARADANA, GATHOLOCO, PARIKSIT, JANGAN BILANG AKU MONYET melintas kumpulan puisi Sapardi Joko Damono HUJAN BULAN JULI, disusul nyanyian Subagio SYIMPHONI terus mengalirkn irama hidupdan berdenyut di rongga kepala, dada,dan segenap rasa.

kepalaku terus diaduk-aduk oleh Hermeneutika, Analisis Wacana Kritis, rancang bangun Strukturalisme, formalisme, semiotik, dekonstruksi, semua serupa alur sorot balik menjadi semacam monolog batin. Aliran kritik sastra dari tradisional hingga posmodernisme. Sosiologi, morfologi, sintaksis, wacana, frasa, kata kata kata kata makna makna makna kata kata kata nilai nilai nilai kata kata kata norma norma norma kata kata kata kaidah estetika. Semua hadir saling desak menendang-nendang dinding kepala, berenang di keluasan dada, lalu jungkir balik meminta dan menuntut dituliskan, meminta dan membujuk dibicarakan, memohon dan meminta diabadikan. Lalu dalam wacana yang aneh aku serupa orang sendiri membaca diri sebagai biografi yang belum berarti apa-apa, kendati harus kutuliskan sebagai satu kesaksian yang sexy:

THE BIOGRAPHY OF DIMAS ARIKA MIHARDJA

Dimas Arika Mihardja is another name for Sudaryono who was born in Jogjakarta on the 3rd of July 1959. Since 1985, he has moved to Jambi and becomes a lecturer at the University of Jambi, Faculty of Teacher Training and Education, Language and Art Department of Indonesian and Local Language. He has obtained the doctoral degree in 2002 with his dessertation “Pasemon dalam Wacana Puisi Indonesia”  that has been rewritten in the form of a book in 2003.   Other poems are compiled in a single anthology such as Sang Guru Sejati (1991), Malin Kundang (1993), Upacara Gerimis (1994), andPotret Diri (2003). Those poems are published by Bengkel Puisi Swadaya Mandiri and Telanai Printing Graft. His other poems are also published by local mass media in Sumatera: Jambi, Padang, Palembang, Lampung, Riau, and Medan; mass media in Java: Surabaya, Malang, Semarang, Jogja, Bandung, and Jakarta. The anthology of poems which collectively written are also available among others: Riak-riak Batanghari (Teater Bohemian, 1988), Nyanyian Kafilah (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1991), Prosesi (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1992), Percik Pesona 1 & 2 (Taman Budaya Jambi, 1992, 1993), Serambi 1,2,3 (Teater Bohemian, 1991, 1992, 1993), Rendezvous (Orbit Poros Lampung (1993), Jejak, Kumpulan Puisi Penyair Sumbagsel (BKKNI-Taman Budaya Jambi, 1993), Luka Liwa (Teater Potlot Palembang, 1993), Muaro  (Taman Budaya Jambi 1994), Pusaran Waktu (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1994), Negeri Bayang-bayang   (Festival Seni Surabaya, 1996), Mimbar Penyair Abad 21 (DKJ-TIM Jakarta, 1996), Antologi Puisi Indonesia (Angkasa Bandung, 1997), Amsal Sebuah Patung (Yayasan Gunungan Magelang, 1997), Angkatan 2000 dalam Kesusastraan Indonesia(Gramedia, 2000), Kolaborasi Nusantara (KPKPK-Gama Media, 2006), Antologi Puisi Nusantara : 142 Penyair Menuju Bulan (Kelompok Studi Sastra Banjarbaru, 2007), Tanah Pilih (Disbudpar Provinsi Jambi, 2008), Jambi di Mata Sastrawan Bungarampai Puisi (Disbudpar Provinsi Jambi, 2009), Lingua Franca (Antologi TSI III Tanjungpinang), Akulah Musi (Antologi Pertemuan Penyair Nusantara V di Palembang, 2011), Kitab Radja-Ratoe Alit (Antologi Puisi Alit 50 Penyair Indonesia, Kosakatakita, 2011), Beranda Rumah Cinta (Bengkel Puisi Swdaya Mandiri, 2011) and Haiku Danau Angsa (Gramedia Pustaka Utama, 2011).  His novel Catatan Harian Maya or Maya’s Diary is continually published in Harian Jambi Independent (2002). His short stories, essays, and literary criticisms are spread over on newspapers and sciencetific  journals. 

Kepalaku berdenyut dan tak henti-henti menyebut "ya, Allah, jauhkanlah diri ini dari penyakit buruk menggapai hasrat yang tak pernah tua, kesombongan yang kosong, dan hindarkanlah dari jalan yang sesat". Ruang di dadaku bergemuruh seperti lokomotif tua berbahan bakar batu bara, yang asapnya mengepul memenuhi udara. Sementara rel-rel panjang sejajar berdampingan, dingin di malam kelam dan panas ketika siang terik. Pada akhirnya aku menemu tiga kata yang terus menggoda "kamu belum apa-apa", "apakah ada guna menepuk dada?", dan "berkaryalah apa adanya".

Jambi, 6 September 2011

Senin, 09 Mei 2011

IKRAR CINTA PARA KEKASIH

Sahabat dan saudaraku semua. Sedulur-sedulurku di segenap pelosok Indonesia. Inilah "Ikrar Cinta Para Kekasih" yang kami sampaikan dalam even "Tarian Jemari" Sabtu, 07 Mei 2011 di Galeri Nasional. Semoga memberikan ketentraman diri. Amin.

Salam Hangat
Handoko F Zainsam

IKRAR CINTA PARA PECINTA
oleh Handoko F Zainsam


Kepada Engkau yang tak henti menebarkan cinta dan kerinduan, Kepada Engkau yang tak henti menghangatkan bongkaha es bernama hati, Kepada Engkau yang senantiasa memberi maaf atas segala kesalahan yang sengaja maupun yang tak pernah disadari.

Kepada saudara-saudaraku, sahabat-sahabatku, Ayolah! Ayolah, kita istirah sejenak dari gegap gempita pesta-pesta kehidupan untuk berdiam sunyi merenungi diri, apa sesungguhnya pesan yang ingin disampaikan dari segala peristiwa hidup yang kita alami ini. Dari segala carut-marut masalah yang tak henti datang silih berganti.

Kita begitu cepat mengeluarkan airmata dan tak lama untuk menikmati sebuah senyuman. Kita sepertinya begitu bangga mengumbar amarah, dendam, kebencian, dan kesombongan, namun begitu susah untuk menerima segala kesalahan. Kerelaan-kerelaan untuk memberi maaf, seperti susahnya mencari jarum di ruang gelap yang begitu pekat.

Saudara-saudaraku, sahabat-sahabat terindahku baik di meja-meja diskusi, di panggung-panggung pementasan, di pinggir-pinggir jalan, di pusat-pusat perbelanjaan, di pusat-pusat ibadah, di kantor-kantor mewah, di dewan-dewan dan majelis, dan di pusat-pusat pemerintahan. Kebencian dan cinta datang silih berganti—bersindikat. Muncul berkelebat-kelebat, cepat, rebut-unggul, tumpang tindih, dan mencengkeram kuat di dalam ruang gelap bernama hati. Sungguh, mungkin kita telah dibutakan, mungkin kita telah dibisukan, mungkin kita telah ditulikan. Kita tak pernah menyadari, bahwa sebenarnya kita terlalu pekat menorehkan warna hitam di sebongkah daging bernama hati.

Saudara-saudaraku, sedulur-seduluku, ikrar cinta para kekasih, selayaknya kita dendangan bersama. Kita satukan dalam satu tarikan nafas kerelaan, kesadaran, dan keikhlasan. Kita satukan ikrar cinta dalam satu gelas air kesungguhan—ketotalitasan. Ikrar cinta para kekasih, selayaknya kita kumandangkan untuk bisa memahami, sungguh bermaknanya keindahan kebersamaan, keindahan berbagi, keindahan saling menghargai, dan keindahan saling memiliki.

Tidakkah kau pernah menyadari, sedulurku semua, baik di kota-kota besar, di pinggir-pinggir pantai, di pucuk-pucuk gunung, bagaimana cinta para kekasih memberikan kedamaian diri, kemaslahatan umat, bermasyarakat, beragama, dan juga kedamaian semesta.

Ikrar cinta para kekasih adalah jawaban dari kegalauan, kekacauan, dan bencana yang kerap mendera negeri ini. Kesombongan, kepongahan, iri dengki, dan keserakahan telah menjadi gerhana di siang yang penuh menawarkan keindahan. Menghanculkan negeri yang elok-rupawan dan cantik mempesona ini. Negeri yang kita kenal sebagai negeri surga pertama. Tuhan seperti menciptakan surga pertama di bumi lantas diberilah nama Indonesia.

Sungguh, tidak ada kebanggan jika kita masih dikelilingi kemiskinan, penindasan, kebodohan, manipulasi, dan korupsi,. Tak ada kebanggan jika disekeliling kita masih mengalir sungai yang kotor, hutan yang gundul, lahan yang hancur, dan sawah yang mengering. Kita seperti dijebloskan di negeri kutukan—negeri yang dilaknat. Negeri yang di tenggelamkan seperti kisah nabi Nuh. Negeri yang di pendam.

Ayolah, ayolah! Kita ikrarkan bersama. Ikrar para suci untuk menyemestakan  segala rasa, segala pikir. Ikrar penyatuan antara sesama, penyatuan dengan alam, dan penyatuan dengan energi tanpa padanan—Tuhan. Ikrar suci yang kita junjung tinggi untuk “Memanusiakan manusia, mengalamkan alam, dan menuhankan Tuhan.”


Jakarta, 03 Mei 2011

*Di sampaikan pertama kali dalam acara “Tarian Jemari” di Galeri Nasional Jakarta, 07 Mei 2011, di bawakan bersama Komunitas (musik) Mata Aksara feat Nadia Sri Rahayu Kamal.

Kamis, 21 April 2011

SELUSIN HUMOR HERU EMKA

Selusin Humor Pagi Hari


            1
Lebih suka ciptaan Tuhan

            Suatu hari Tuhan sedang jenuh di sorga., dan jalan-jalan sambil menyamar sebagai seorang manajer. Pada saat itulah, dia bertemu dengan arwah Henry Ford. Karena mengira bertemu dengan manajer perusahaan besar lainnya, Henry Ford merasa perlu mengajaknya bicara, mempromosikan kehebatannya merakit mobil, dan menyombong bila mobil rakitannya jauh lebih sempurna daripada perempuan yang diciptakan Tuhan.
            “ Coba lihat, slebor belakang tubuh perempuan terlalu menonjol, berisik lagi. Klaksonnya di bagian depan cukup boros, ada dua dan terlalu besar, walau bunyinya tidak nyaring. Bagian pemasukan terlalu dekat dengan bagian pengeluaran, “ katanya sok pintar.
            Tuhan kalem saja menjawab, “ Yah, tapi menurut riset, kaum lelaki lebih banyak yang menaiki ciptaan-Ku yang satu ini, daripada mobilmu.”


            2
            Semboyan lelaki

            Tahu nggak bila kaum lelaki juga punya semboyan sendiri. Mereka yang bujangan semboyannya begini : “ Kipas-kipas cari angin, satu lepas cari yang lain.”
            Sedangkan mereka yang beristri semboyannya lain lagi : “ Isi boleh kemana-mana, asal botol tetap kembali. “



            3
            Definisi burung

            Alkisah, beberapa orang mahasiswa sedang berdiskusi tentang bagaimana secara tepat mendefinisikan burung lelaki.

            Mahasiswa ilmu filsafat berkata : “ Burung lelaki termasuk golongan gentleman, dia berdiri tegak di hadapan wanita.”
            Mahasiswa politik menyimpulkan : “ Burung lelaki adalah gerilyawan, yang menembak jitu dalam gelap.”
            Sebaliknys mahasiswa ilmu komunikasi menjelaskan : “ Burung lelaki adalah gosip, karena berpindah-pindah  dari mulut ke mulut.”



            4
Siapa butuh  celana ?

            Berikut ini percakapan adu sombong antara pria-wanita :

            Wanita : “ Kaum pria jelas membutuhkan kehadiran kaum wanita di dunia. “          Pria : “ Kenapa pria membutuhkan wanita ?”
            Wanita : “ Bila tak ada wanita, siapa yang menjahitkan celana pria ?”
            Pria : “ Bila tak ada wanita, siapa yang membutuhkan celana ?”



            5
            Memang jelek

            Manan sedang berjalan-jalan, ketika dia melihat sebuah cermin terletak di tepi jalan. Iseng saja, dia memungut cermin itu, lalu memandangnya…..nampak sebuah wajah lelaki jelek yang memandangnya  dengan rasa ingin tahu.

            Melihat wajah dalam cermin itu , Manan pun menggerutu : “ Jelek benar wajahnya ? Tak heran bila yang punya membuangnya dipinggir jalan……”



            6
Bayi yang pertama

            Telpon di sebuah rumah sakit berdering. Petugas piket mengangkatnya :
            Petugas piket : Selamat malam, di sini Rumah Sakit Serba Waras. Ada yang bisa saya Bantu ? “
            Suara di telpon : “ Bisa anda kirimkan ambulan ke rumah saya ? Ada wanita yang hampir melahirkan bayinya ….”
            Petugas piket : “ Apakah ini bayinya yang pertama ?”
            Suara di telpon : “ Bukan. Ini suaminya.”


            7
            Bukan hiu

            Di sebuah sore yang cerah, seorang turis yang kaya sedang menikmati keindahan panorama sungai Amazone. Setelah capek mengabadikan pemandangan dengan kamera videonya, turis itu menuju tepian sungai dan melepaskan celananya.
Dia kemudian bertanya pada seorang anak; “ Bukankah tak ada ikan hiu di sungai ini ?.”  “ Ya. Tentu saja tak ada ikan hiu di sungai ini,” jawab di anak . “ Kalau begitu, tunggu apa lagi, “ kata si turis sambil tersenyum, dan kemudian berlari menceburkan dirinya ke sungai.
Si anak yang lagi memancing itu pun melambaikan tangannya, sambil berteriak, “ Hei mister, ikan hiu memang tak ada di sungai ini, karena mereka takut pada buaya .”


            8
            Berubah menjadi putih

            Seorang cowok Negro yang miskin, tersesat ke dalam hutan. Kebetulan kakinya menyepak sebuah botol tua. Botol itu pun terguling. Jin tua yang tersekap di dalamnya terlepas, dan segera berdiri di hadapan cowok Negro tadi.
            “ Hua…ha…haaa…Syukurlah kau melepaskan aku dari penjara. Untuk membalas jasamu, aku akan mengabulkan tiga permintaanmu,” kata jin tua yang sakti itu.
            “ Baik jin. Aku minta sebuah rumah mewah, lengkap dengan bar dan garasi yang berisi lima mobil paling mewah, “ kata si cowok Negro itu. Permintaan ini segera terwujud.
“ Yang kedua, aku minta agar memiliki cek lima juta dolar, “ kata si Negro, dan permintaan ini terpenuhi dalam sekejap mata.
“ Yang ketiga, aku berubah putih dan selalu berada di selangkangan wanita cantik,” katanya. Dalam sekejap mata, cowok Negro itu pun berubah menjadi sebuah softek.


            9
            Bengkel terdekat

            Tommy yang hobi balap mobil, tergoda untuk mengikuti Rally Paris-Dakar. Apa daya, di tengah jalan mobilnya mogok. Berulang kali dia mencoba menghubungi tim mekanik, namun sia-sia saja, karena sinyal Hp-nya mengalami gangguan. Terpaksa co-pilot-nya  menunggui mobil yang mogok, dan Tommy berjalan kaki mencari bengkel terdekat.
            Tak lama kemudian, Tommy bertemu seorang suku Tuareq yang menaiki seekor onta. Dan bertanyalah Tommy pada penghuni gurun ini : “ Tahukah bapak, di manakah letak bengkel mobil yang terdekat di daerah sini ?.”
            Orang Tuareq itu menjawab, “ Berjalanlah lurus, tuan akan melihat dua pohon kurma, kemudian berbeloklah ke kanan, terus saja berjalan lurus hingga minggu depan, setelah bertemu sebuah oasis, beloklah kiri. Di situ ada sebuah bengkel mobil.”


            10
            Cobalah internet

            Andi sedang berdebat dengan Bobi tentang manfaat internet malam:
            “ Tahu nggak, siapa bintang film yang terkaya di dunia ?, “ tanya Andi.
            Bobi menggeleng.
            “ Tom Cruise adalah bintan film terkaya di dunia. Cobalah menggunakan internet. Aku suka menggunakan internet berjam-jam lamanya. Apalagi kalau malam, ada taris diskon,” ujar Andi menyombongkan diri.
            “ Tahu siapa wanita paling seksi di dunia ?,” tanya Andi. Bobi menggeleng lagi.
            “ Jennifer lopez adalah wanita terseksi di dunia. Apalagi bila kau lihat foronya di internet. Waah, malah ada juga fotonya yang tanpa busana,” kata Andi.
            “ Tahukah kau Rudi Kasanova ? ,” tanya Bobi. Andi menggelengkan kepalanya.
            “ Dialah yang selalu menemani isterimu, ketika kamu menggunakan internet malam,’ sahut Bobi.


            11
            Ingin seperti  kuda

            Kali ini kisah tentang seorang koboi kurus yang tersesat di sebuah gurun. Setelah lama berputar-putar, dia bertemu dengan seorang dukun Indian yang tergeletak pingsan. Walau air minumnya tinggal sedikit, diberikan juga air minum itu pada si Indian, sehingga dukun Indian itu tersadar dari pingsannya.
            “ Walau mukamu pucat, ternyata kamu berhati emas. Sebagai balasan kebaikan hatimu, aku akan mengabulkan sebuah permintaanmu, “ kata si dukun Indian itu.
            Setelah agak lama berpikir, koboi itu segera berkata, “ Aku ingin berwajah paling tampan, bertubuh tegap dan punya alat vital seperti kudaku ini. “
            “ Baik, pulanglah. Besok pagi keinginanmu akan terkabul, “ ujar dukun Indian.
            Dengan penuh rasa senang, koboi itu pun pulang. Keesokan harinya, dia segera telanjang dan mengambil cermin untuk meneliti apakah dia sudah menjadi koboi yang paling tampan. Koboi itu segera menjerit kesenangan ketika menyadari bila dirinya menjelma menjadi koboi tempan yang bertubuh tegap. Namun ketika melihat alat vitalnya, koboi ini menjerit lebih keras. “ Celaka ! Ternyata kudaku kuda betina,” teriaknya putus asa.

             
            12
            Kecanggihan komputer

            Komputer yang canggih sudah banyak diciptakan oleh para ahli. Di antaranya komputer Extra Smart, yang akhirnya dipasang di Pusat Informasi di Balai Kota.  Sugeng ingin mencoba kecanggihan komputer pintar ini untuk melacak silsilah keluarganya.
            Setelah meneteskan setitik darahnya di sebuah panel, maka komputer canggih ini akan meneliti silsilah Sugeng melalui DNA-nya.

            Sugeng : “ Komputer, tahukah kau siapakah ayahku, dan kini dia ada di mana ?”
            Komputer : “ Ayahmu bernama Gimun, sekarang bekerja menyiram tanaman.”
            Sugeng : “ Ngaco. Dasar komputer brengsek. Gimun itu tukan kebunku. Ayahku Sukotjo, sekarang dia sedang berbisnis di Jepang.”
            Komputer : “ Tuan Sukotjo itu suami ibumu. Ayahmu bernama Gimun, sekarang sedang bekerja menyiram tanaman.”
            Sugeng : “ Dasar komputer sialan ??? ( Wajahnya jadi sedih campur frustrasi )


-          Dipetik dari buku kumpulan humorku : Humor profokatif (CS Book, 2008) -

Minggu, 17 April 2011

KISAH KECAMBAH

: kado ultah ardi nugroho

ALKISAH. Tiap hari sebiji kecambah tumbuh di atas bibir mas Ardi Nugroho. Kecambah itu tentu saja menambah wibawa sejalan bertambahnya usia. Memandangi kecambah yang tumbuh memutih di atas bibir mas Ardi Nugroho, Endah Miharsi turut berdoa, "semoga gado-gado yang kupersiapkan secara spesial di perayaan ultah nanti terasa enak dan nikmat."

Aji dan Cahyo, dua jagoan yang berkulit legam itu tersenyum saat memandang kecambah putih yang terus tumbuh dengan subur di atas bibir ayahnya. Jemari tangan Aji yang kreatif lalu melukis sosok pahlawan super hero yang di atas bibirnya tumbuh kecambah berwarna merah-putih. Dengan riang, Aji menunjukkan hasil lukisannya kepada ayah-ibunya, "Lihat pahlawanku!" serunya sembari meloncat-loncat seperti bola yang menggelinding dan menyentuh dinding pagar halaman rumah. Cahyo, kakak Aji, yang pembawaannya memang pendiam hanya diam. Diam-diam ia pandangi kecambah yang semakin subur di atas bibir ayahnya.

Mas Ardi Nugroho, seperti nama yang melekat pada dirinya, menganggap kecambah itu merupakan berkah dan 'nugraha' dari Allah. Setiap pagi dan petang, mas Ardi memang rajin menyiram kecambah itu dengan seduhan kopi kesukaannya. Terkadang, kecambah itu juga disiram dengan teh manis, es teh, susu jahe, dan kadang-kadang bandrek. Tetapi,konon, kecambah itu sering disiram dengan susu murni, langsung dari sumbernya.

Kecambah yang tumbuh subur di atas bibir mas Ardi Nugroho itu mulai dikenal di daerah sekitar Sidoarjo, Kediri, Tuban, dan sekitar Surabaya . Bahkan kecambah itu sempat berenang di sungai Batanghari Jambi menjumpai sahabatnya. Kecambah yang subur itu bahkan berlayar ke Taiwan menjumpai Kwek Lina. Singgah di Medan bersilaturahmi dengan Kusnadi Arraihan, menjelajahi Aceh bersilaturahmi dengan keluarga D Kemalawati, mendarat di Jakarta menjadi santapan Julia Napitupulu, Erny Susanty, bersilaturahmi ke Tangerang di kediaman Eyang Erry Amanda, Abah Yoyok, dan Rini Intama; singgah di Malang sujud di lutut Haena Soepadmo, lalu bersama Endang menuju ke Tuban melabuhkan kerinduan dan keharuan di tengah Ibu dan Bapaknya.

Kecambah di atas bibir mas Ardi lalu banyak diolah menjadi pecel Madiun, Gado-gado Betawi, mengisi 'tahu bunting' yang bersanding dengan mendoan, keripik tempe, dan rujak cingur. Kecambah itu pun semakin subur dan memakmurkan jamaah mesjid di kawasan Sidoarjo yang kubahnya tenggelam oleh lumpur Lapindo Brantas. Kecambah itu merambah ke bumi Sawunggaling menyapa Nabila Dewi Gayatri, lalu ke Mojokerto di beranda rumah Imam Setyono, menjulurkan langkah ke Semarang menyapa Suko Rahadi. Demikianlah, kecambah di atas bibir mas Ardi hari ini tumbuh lagi. Kecambah-kecambah itu warnanya putih keabu-abuan, menambah kewibaan dan pencitraan.

Jambi, 12 April 2011

Kamis, 24 Maret 2011

MATI KETAWA ALA INDONESIA

Hari-hari ini kuterima pesan singkat yang di dalamnya secara aktual mengkritisi fenomena mutakhir terkait pemilihan ketua komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ada yang memplesetkan kepanjangan kpk sebagai KaPoK (tobat tanpa obat). Hari hari ini kokon SBY puyeng bin bingung memilih nma-nama calon yang jika disingkat menggambarkan humor "Mati Ketawa Ala indonesia". Yuk kita baca. Jika lucu boleh dishare ke kawan-kawan, jika tak lucu mending rame-rame kawin deh secara massal di lapangan Munumen Nasional (Monas) hehehehe.

Cermati nama-nama calon KPk beserta singkatannya:
1. Satrio Priyono Budi Utomo (SPBU)
2. Narto Komar Baharuddin (NarKoBa)
3. Busyro Burhan Ahmad Yamin (Bubur Ayam)
4. Bakhul Somad (BakSo)
5. Citro Lukito Basuki (CiLukBa)
6. Kartiko Darma Rahmat Triaji (KDRT)
7. Didi Kohar Cokroadi (DiKoCok)
8. Kemala Ongko Ratih Citra Undini (KeOng RaCun)
9. Hamdan Hamid Hasibuan (HaHaHa).

Biar SBY tidak puyeng bin bingung, siapakah calon KPK pilihan Anda? Jawabannya tolong dikirim ke 0123456789
dan Bebas Pulsa Palsu 0987654321. Selamat menikmati jumat Kliwon sembari menentukan pilihan dengan bantuan kekuatan spiritual.

Tertanda penyebar SMS
DAM

Jumat, 18 Maret 2011

LELUCON: MENYESAL MENIKAH

Ki Ngawure terhenyak.  Pendidikan OK, harta tidak kurang-kurang. Ledekan teman-teman meluluhkan kepengecutannya. Berani nikah. Ki Ngawuri bukanlah banci sebagimana ditenggrai selama ini. Tetapi, lelaki tulen.

Di pos ronda kampung sehari seusai pesta perkawinan teman-teman Ki Ngawure menggerumuninya.
    “Bagaimana Ki, sukses?”, Phataz mulai menggoda.
    “Masih perawan kan Ki”, Kaia menohok.
    “Dulu, saya gorgi. Saking groginya, salah lobang ... “. Kirwan yang terkenal dengan lawakan joroknya cengingisan. “Tapi, tanpa teori maknyus kok. Menggelegar dan terkapar”.

Melihat Ki Ngawure diam seribu bahasa, Kadil yang pendiam berkesimpulan sendiri. “Sudahlah Ki. Nasib masing-masing orang sudah ditentukan. Terima apa adanya”.

Ki Ngawure yang tidak dapat menebak arah bicara dan nasehat Kadil akhirnya bicara:
    “Bukan apa-apa. Saya menyesal”. 
    “Ha?”, serentak teman-temanya kaget.
    “Apa yang terjadi?”. Phatax mencoba menghibur.
    “Kenapa tidak dari dulu-dulu menikah. Nyaman”.

Salam hangat Jamaah Fesbukiyah (EWA).

Senin, 07 Maret 2011

DIALOG SASTRA DAN TEMU PENYAIR 3 KOTA

Penyair dalam proses kreatif penciptaan sajak selalu menggumulii “tanah pilih” sebagai lahan garapan bagi sajak-sajaknya. Lewat observasi, penjelajahan, pengembangan, pengolahan, pendalaman, dan pergumulan terus-menerus penyair dalam proses kreatifnya senantiasa melakukan pilihan terbaik. Dalam melakukan pilihan itu, dengan intensitas masing-masing, penyair memilih lahan garapan bagi sajak-sajaknya. Bagi penyair, lahan garapan di “Tanah pilih” menyediakan aneka pengalaman fisik, spiritual, dan estetis. Aneka pengalaman fisik, spiritual, dan estetis itu kemudian diproses ke dalam sajak. Sajak, dengan demikian merupakan endapan pegalaman fisik, spiritual, dan estetis yang dieksplorasi  melalui proses introspeksi, membaca diri, memahami minat, hasrat, dan arah tujuan masing-masing.  

“Tanah Pilih” menyediakan keleluasaan bagi penyair untuk melakukan kinerja kreatif-inovatif-produktif.
Penyair dalam melakukan kinerja kreatifnya berpangkal tolak dari kreativitas. Dengan kreativitas, penyair memiliki keleluasaan melakukan penjelajahan, eksprolasi, dan menghasilkan sajak yang memiliki kadar “kebaruan” Dengan “kebaruan” penyair dapat memberikan tawaran-tawaran inovatif dan produktif. Dalam kinerja kreatif-inovatif-produktif, penyair selalu melakukan observasi, penjelajahan, pengembangan, pengolahan, pendalaman, dan pergumulan terus-menerus. Hasil kinerja kreatif-inovatif-produktif berupa sajak dapat diidentifikasi upaya setiap penyair dalam memformulasikan jati diri, identitas, atau warna sajak yang ditulis. Lewat sajak-sajak yang terdedah dalam buku ini dapat diidentifikasi bahwa hampir setiap penyair berusaha keras menawarkan pola ucap sajak yang menjadi ciri estetik masing-masing.

Secara personal, penyair memiliki kemerdekaan dalam memilih lahan garapannya. Penyair dapat leluasa menulis tentang diri sendiri, orang lain, atau konteks sosial-kemasyarakatan serta  melakukan mimesis terhadap ciptaan Allah. Penyair dengan leluasa dapat menuliskan kepolosan dirinya, kurap dan penyakit masyarakat, merefleksikan apresiasi terhadap alam dan Sang Pencipta. Penyair dalam berkarya dituntut untuk jujur pada diri sendiri, orang lain, dan terhadap Sang Pencipta. Penyair menggubah sajak secara apa adanya, jauh dari sentimen pribadi, bertanggung jawab, dan tentu saja bercita rasa estetis tinggi merupakan manifestasi adanya sikap jujur. Kejujuran! Sebuah kata yang kini langka kita temukan di zaman yang carut-marut oleh berbagai kepentingan. Kejujuran tentu perlu dijadikan acuan bagi para pencinta kehidupan, penggubah kata, peengembang kebudayaan. Yang perlu dimiliki oleh seorang penyair adalah kejujuran. Dengan kejujuran akan lahir sajak-sajak yang menyentak lantaran lugas, cerdas, dan bernas. Kepolosan dan kelugasan di masa euforia penuh slogan, eufemisme, kepura-puraan, dusta, dan kesombongan terasa mendapatkan tempatnya tersendiri! Sajak yang menyentak adalah karya yang cerdas yang dikemas secara bernas.

Penyair memiliki banyak pemikiran dan tawaran kreatif dalam sajak-sajak yang digubahnya. Kinerja penyair lebih mengarah pada persoalan spiritual (tidak semata mendapatkan keuntungan finansial). Kinerja penyair lebih banyak memberi daripada menerima segala sesuatu yang bersifat kebendaan. Semangat, etos kerja, keikhlasan, dan meyakini bahwa segala yang dilakukan akan memberikan faedah bagi diri sendiri dan orang lain tentulah cukup membahagiakan. Sebab, urusan hidup tidak selalu dapat diukur dengan kelimpahan materi, melainkan ada hal-hal lain yang lebih mengarah ke hal yang rohaniah, spiritual, dan pengabdian terus-menerus. Namun, buru-buru perlu ditambahkan bahwa kinerja penyair semestinya masuk dalam kategori profesi yang profesional. Itulah sebabnya  hasil karya dan kinerjanya perlu mendapatkan apresiasi yang memadai dan tempat yang terhormat.

Hal yang penting dikemukakan ialah bahwa sajak menyediakan diri dibicarakan dengan berbagai pendekatan. Bobot sajak terutama terletak pada cara penyajian dan pada adanya pendaran nilai-nilai sebagai hasil refleksi dan kontemplasi sastrawannya. Bobot sajak selain ditentukan oleh penampilan sajak di atas kertas, terutama ditentukan oleh khalayak pembaca. Kepada para pembaca budiman, silakan menikmati sajak-sajak dengan khidmat, sebab melalui pembacaan penuh penghayatan akan terbentuk silaturahmi batiniah yang pada gilirannya akan memperkaya khasanah dan cakrawala kita tentang hidup dan kehidupan.

BAGAIMANA PROSES KREATIF penyair Diah Hadaning (Jakarta), DAM (Jambi), dan D Kemalawati (Banda Aceh)? Bagaimana atraksi mereka saat tampil membaca puisi di hadapan audience? Bagaimana respon mereka menghadapi berbagai tanggapan, pertanyaan,kritik dan saran? Semua itu akan terjawab di dalam agenda DIALOG SASTRA DAN TEMU PENYAIR 3 KOTA (JAKARTA, JAMBI, ACEH) yang dihelat di aula Rektorat Lantai III Universitas Jambi Kampus Pinang Masak Mendalo 22 Maret 2011 mulai pukul 08.30 WIB. Jika forum ini belum memuaskan, malam harinya akan digelar LESEHAN SASTRA di Taman Budaya Jambi mulai pukul 19.30 WIB. Sahabat dan peminat silakan hadir.

Salam sastra!

Kamis, 03 Maret 2011

TAWA EMKA: BENGKEL ISTIMEWA

Apa yang ada dalam pikiran anda tentang bengkel ? Definisi bengkel, menurut Kamus Umum bahasa Indonesia ( Balai Pustaka, 1999)  adalah tempat untuk memperbaiki mobil, sepeda, otor dan sebagainya. Namun yang dikerjakan oleh sebuah bengkel kini jauh lebih luas lagi. Sahabat saya Dimas Arika Mihardja , misalnya, memiliki Bengkel Puisi Swadaya Mandiri. Apakah di sana anda bisa memperbaiki puisi yang rusak hingga lrbih nyaman dinikmati, anda bisa menananyakan sendiri pada professor sastra ini. Namun, disamping segala macam jenis bengkel ini, ternyata ada juga bengkel istimewa, karena di sana anda bisa mereparasi vagina. Menarik kan. Nah, ikutilah perbincangan saya dengan salah satu pakar busana, Dr Oddjob Strangelove :

Saya : Apa kabar dokter, wah sibuk nih…
Dr. Oddjob : Yah, beginilah….Klien semakin banyak, dari mana-mana…
Saya : Bengkel anda punya reputasi sebagai tempat untyuk mereparasi vagina, apa sih maksudnya ?
Dr. Oddjob : Yah…vagina itu kan organ iutama, yang tak saja penting bagi wanita, namun juga amat penting bagi para pria…Nah, seperti peralatan lainnya, vagina bila terlalu sering dipakai, ya rusak juga…
Saya “ Apa saja sih keluhan yang sering diajukan ?
Dr. Oddjob : Sebagian besar ingin mengencangkan lagi vaginanya, agar lebih menggigit katanya….Xiiii…3X…
Saya : Lho kok tertawa dok..
Dr. Oddjob : Ya, saya ingat ada yang ingin super sempit, sehingga saat kemasukan, terus dicengkeram, tak bisa keluar….Xiii…hingga perlu bantuan dokter…Xiiii….3X
Saya : Astaga….sampai sebegitu ya dok. Terus permintaan lainnya apa lagi ?
Dr. Oddjob : Yaaah, ada yang minta bedah kosmetik..
Saya : Maksudnya ?
Dr. Oddjob : Ada yang merasa bentuk vaginanya kurang cantik…Seperti bibir kan ada yang memble, ada yang monyong dan sebagainya…Ada yang minta dipermanis, misalnya diberi tahi lalat, atau dibuat sering ke kanan sedikit, hingga lebih mengundang…
Saya : Ada nggak yang minta dijadikan seperti perawan ?
Dr. Oddjob : Wah itu permintaan terbanyak…Sampai sampai ada yang ingin dipersempit seperti punya bayi…Xiiiii..3 X…
Saya : Yang paling istimewa, servis apa yang bsa diberikan oleh bengkel ini, dok ?
Dr. Oddjob : Saya menemukan teknik terbaru yang bisa membuat vagina lebih menggairahkan, saya rombak sedemikian rupa sehingga bisa melambai-lambai mengundang peminatnya…
Saya : Haaaa…..3X

Jumat, 25 Februari 2011

INTERMEZO: INI RIEL ATAU MAYA? CUT, BILANG TARI

BEGITULAH, kini antara ada dan tiada, antara nyata dan maya terlanjur bercampur baur. Aku tak pernah melihat, apalagi menikmati video yang menggemparkan itu. Sungguh, aku tak butuh. Kau bertanya, "Ini Riel dan Mayakah?" tak ada yang berani menjawab. Jawaban atau respon apa pun akan menjadi mengerikan jika telah terkait dengan MABES POLRI. Apa urusannya kok sampai Mabes Polri? CUT ujar Tari.

MABES POLRI? Apakah urusannya soal begituan sampai ke Mabes Polri? Bukankah urusan begituan cukup diselesaikan secara adat di RT setempat? Pelaku Video nyata atau Maya akan mendatangkan keramaian jika diarak (tapi jangan sambil minum arak atau tuak) keliling kampung seperti Raja dan Ratu Sejagad. Mereka berdua diminta membeli kambing untuk Upacara bersih desa (kota) tempat mereka melakukan hubungan bilateral tanpa Duta Besar itu. Rakyat kampung yang hidupnya miskin bisa makan bersama kambing guling rame-rame. CUT, ucap Tari!

Bukankah urusan beginian lebih berurusan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI)? Pendapatmu ini boleh juga. Kenapa MUI cuma ngurusi fatwa rokok haram, sementara pabrik rokok menjadi donasi rapat-rapat nasional, pertandingan sepak bola, dan pertunjukan film-film di layar kaca? Bukankah rokok juga yang mendanai proposal-proposal berbagai kegiatan? Mestinya MUI turun ke lapangan ketika ada persoalan Riel dan Maya. CUT, bilang Tari!

Ini Riel dan Maya ya? Cut, bilang Tari.


bengkel puisi swadaya mandiri
jambi 25 juni 2010

Kamis, 24 Februari 2011

MENGAKRABI AL-QUR'AN

Oleh: Imam Setyono

Pengantar:
Saya amat mengapresiasi respon saudara Imam Setyono atas catatan yang saya rilis bertajuk BERITA AKTUAL (BRUTAL?). Lantaran respon dan apresiasi itu bernilai edukatif bagi kita, berikut ini saya turunkan tulisan yang menurut pertimbangan saya mencerahkan.

Mencermati berita di atas kita amat prihatin sekaligus mengelus dada. Betapa masalah-masalah SARA menjadi teramat rawan dan rentan untuk disikapi. Ada harmoni yang terganggu. Dan ini memang benar-benar menyulut rasa dan emosi.Dalam hal seperti ini izinkan saya memaparkan empat hal yang merupakan link dari semuanya itu.A) Al Qur'an dan kemukjizatannya, B) Sifat dasar manusia, C) Akar masalah, dan D) Sikap kita.

A. Al Qur'an dan kemukjizatannya

Mukjizat adalah karunia Tuhan yang diberikan kepada utusan-Nya yang bersifat extra-ordinary. Ini sebagai hujah bahwa dia benar-benar seorang Nabi/Rasul/Utusan dari Tuhan sebagai pengingat sekaligus pencerah. ...Oleh karena mukjizat, maka mau tidak mau harus diuji sesuai dengan eranya. Dan setiap Rasul mengalami hal itu.Seperti Era Nabi Musa, yang banyak ahli sihir zaman Fir'aun, maka Musa diberi tongkat yang menafikan kekuatan sihir.Demikian pula halnya Nabi Isa yang terkenal dalam hal ketabiban. Maka Nabi Isa pun diberi kemukjizatan bisa menyembuhkan orang sakit (lepra/kusta) dan bahkan bisa menghidupkan orang yang mati.Dizaman Nabi Muhammad lain lagi. Bahasa dan sastra yang diagung-agungkan. Dan Tuhan mengirimkan Al Qur'an sebagai jawaban..!Kiranya sebagai sebuah mukjizat Al Qur'an tentu saja menghadapi tantangan dan hambatan. Namun setiap kali hal itu terjadi, tidak menambah lemah namun menjadi sebuah hikmah dan semakin kuat saja.Kita lihat1. Di awal Khalifah Abu Bakar, saat Perang Yamamah. Dimana 50 Hafiz/ Penghapal Al Qur’an/ terbunuh. Hal itu menjadi inspirasi untuk mengumpulkan semua mushaf-mushaf yang tercecer lalu dibukukan saat Khalifah Utsman bin Affan dengan dipandegani oleh sahabat Zaid bin Tsabit sebagai pimpinannya.2. Di era modern ini kita melihat sepak terjang dari Salman Rushdie dalam “Satanic Verses” pun Ali Sina yang mengungkapkan kelemahan Al Qur’an. Namun justru usaha-usaha mereka itu tidak ada efeknya malah memperkuat bahwa Al Qur’an benar-benar wahyu Tuhan.Kebenaran yang mempertegas tantangan Al Qur’an sendiri secara bertahap

Pertama, menantang siapapun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al Qur’an secara keseluruhan QS Ath-thuur 52:34."Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Qur'an itu jika mereka orang-orang yang benar"

Kedua, menantang untuk menyusun sepuluh surah semacam Al Qur’an (QS Huud 11:13)."Bahkan mereka mengatakan 'Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu'Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlahsepuluh surat-surat yang dibuat yang menyamainya dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar."

Ketiga, menantang untuk menyusun satu surah saja (QS Yunus 10:38). "Atau (patutkah) mereka mengatakan 'Muhammad membuat-buatnya'Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpama dan panggillah siapa-siapa yang dapat kami panggil (untuk membuatnya) selain allah, jika kamu orang-orang yang benar."

Keempat, menantang untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan Al Qur’an. (QS Al Baqarah :23)"Dan jika kamu (tetap0 dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad0. Buatlah satu surat (saja) yang semisalAl Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

Alih-alih mereka bisa malah mendakwakan yang bukan-bukan. Bukti dan penegasan dari apa yang tersurat dalam Al Qur’an QS 17: 38“Katakanlah (wahai Muhammad) sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan mampu berbuat yang serupa dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”

Walaupun Al Qur’an menjadi sebuah mukjizat, bukti kebenaran dari Nabi Muhammad saw tapi fungsi utamanya adalah menjadi“petunjuk untuk seluruh unmat manusia”.Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama atau yang biasa disebut syari’at yang dalam pengertian kebahasaan selain “norma/hokum/aturan” juga berarti “Jalan menuju sumber air”.Jasmani manusia, bahkan seluruh makhluk hidup membutuihkan airdemi kelangsungan hidupnya.Ruhaninya pun membutuhkan “air kehidupan” atau “air hayati”Disini, syariat mengantarkan seseorang menuju itu. Karenanya tak heran mereka yang sering membaca, mengaji, tadarrus Al Qur’an, wajahnya akan berkilau-kilau sebagai gambaran dari jiwanya yang tercelup air hayati tersebut.

B. Sifat Dasar Manusia
Manusia mempunyai dua dimensi kepribadian.1. Al-bu’dul malakut (dimensi kemalaikatan) yang berasal dari alam malakut.Ada satu bagian dalam diri kita yang membawa kita ke arah kesucian, mendekatkan diri kepada Tuhan. Di...mensi ini mendorong kita untuk berbuat baik, membuat kita tersentuh oleh penderitaan orang lain dan mengajak kita untuk membantu mereka yang memerlukan bantuan. Dengan kata lain dimensi ini adalah SISI KEBAIKAN yang ada dalam diri manusia.2. Al-bu’dul bahimi (dimensi kebinatangan).Dimensi inilah yang mendorong penderitaan orang laindan menimbulkan rasa iri kepada orang lain yang lebih beruntung. Dimensi ini juga menggerakkan kita untuk marah dan dendam kepada sesame manusia. Inilah SISI KEBURUKAN dalam diri manusia.

Jika dimensi kemalaikatan membawa manusia dekat kepada Allah sebaliknya dimensi ke binatangan membawa manusia dekat dengan setan. Setan sebenarnya tidak mempunyai kemampuan untuk menyesatkan manusia kecuali kalau manusia membantunya dengan membuka sisi kebinatangan. Karena itulah, setan pernah berjanji di hadapan Allah.“Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka (manusia) semua; kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas” (QS Shad: 82:83)

Sebenarnya yang bisa disesatkan oleh setan adalah hamba-hamba Allah yang membuka sisi kebinatangan. Al-Ghazali menyebut sisi ini sebagai pintu gerbang setan atau madaakhil al-syaithan.

Bila orang sering membuka pintu gerbang kebinatangannya, setan dapat masuk melakukan provokasi di dalamnya. Oleh karena itu, bagian kebinatangan yang ada dalam diri manusia sering disebut dengan pasukan setan. Melalui pasukan setan inilah, setan dapat mengarahkan manusia untuk berbuat buruk..!

Dua dimensi ini, malakut dan bahimi, terus menerus bertempur dalam satu peperangan yang abadi yang dalam Islam disebut dengan al-jihad al-akbar. Tugas kita adalah memperkuat al-bu’dul malakut. Ada dua hal yang harus dilakukan manusia agar ia dapat memenangkan pertempuran agung itu, yaitu salat dan sabar.Seperti yang termaktub dalam QS Al Baqarah : 45“Minta tolonglah kamu (dalam jihad akbar ini) dengan melakukan shalat dan sabar. Sesungguhnya itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”

Shalat pasti kita lakukan. Bagaimana dengan sabar?Tentu bila kita bicara sabar tak luput dari kata emosi. Psikolog akhir-akhir ini mulai menoleh pentingnya mengelola emosi. Apa yang kita kenal Emotional Quotion/ EQ. Sebab disadari emosi sangat menentukan kebahagiaan dan penderitaan manusia.

Emosi juga sangat mempengaruhi kehidupan manusia ketika mengambil keputusan. Tidak jarang suatu keputusan diambil hanya melalui emosi. Menimbulkan dampak suka duka dan sengsara yang berkepanjangan diakhirnya. Penyesalan dating di akhirnya setelah dia mengotak-atik rasionya/akal sehatnya. Padahal bila diukur IQnya di atas 125. Demikian pula bila kita bicara tentang kesuksesan. Adalah mereka-mereka yang pandai mengelola emosinya.

Ada joke yang berbunyi “When smart is dumb” (Ketika orang cerdas menjadi bodoh) Joke yang mengatakan bahwa orang Amerika yang memiliki kecerdasan / ber IQ di atas 125 umumnya bekerja pada orang yang memiliki kecerdasan rata-rata 100. Artinya orang yang cerdas umumnya menjadi pegawai orang yang lebih bodoh dari dia. Dan jarang sekali orang yang cerdas secara intelektual sukses dalam kehidupan. Malah orang-orang biasalah yang sukses dalam kehidupan.

Dalam Islam kemampuan mengendalikan emosi dan menahan diri itu disebut sabar. Orang yang paling sabar adalah orang yang paling tinggi kecerdasan emosionalnya. Ia biasanya tabah dalam menghadapi kesulitan. Ketika belajar, orang ini tekun. Ia berhasil mengatasi berbagai gangguan dan tidak memperturutkan emosi. Ia dapat mengendalikan dirinya. Dengan kata lain, ia menutup al ba’dul bahimi dan membuka al ba’dul malakut. Itulah orang yang benar-benar sukses dalam kehidupan di dunia atau di akhirat.

C. Akar Masalah
Kembali pada permasalahan di atas. Apa yang dilakukan Pendeta Terry Jones, yang awal pemicu gerakan pembakaran Al Qur’an, bila kita melihat pemberitaan-pemberitaan tak lain dari keresahannya pada dua hal:
1. Perkembangan Islam... yang begitu pesat di Amerika
2. Pendirian Masjid di Area
Pengeboman Nine One OneLalu diambillah inisiatif untuk melakukan hal itu dengan harapan apa yang diresahkan itu tertuntaskan/didengar. Ya dia memang sudah didengar. Tapi tidak dalam ranah “famous” (didengar karena hal-hal yang baik) tapi “notorious” (didengar karena hal-hal yang buruk).

D. Sikap Kita
Dari uraian yang telah dipaparkan telah jelas bahwa apa yang diinginkan oleh Pendeta Terry Jones lalu dilakukan membabi buta oleh pendeta Bob Old dan Danny Allen hanyalah membuka pintu-pintu al ba’dul bahimi.Provokasi yang ujun...g-ujungnya memperuncing permusuhan yang abadi. (Disinilah setan itu bekerja)Padahal bukan untuk itu kita diciptakan di dunia.Disinilah faktor kesabaran kita benar-benar di uji.Mungkin kita akan melakukan demo sebagai tekanan persuasi bagi pemerintah USA. Dan itu memang sudah kita lakukan dan ditindak lanjuti oleh Presiden kita, meski ada oknum seperti pendeta Bob Old dan Danny Allen.Dan tidak pertumpahan darah. Yang negara kita sendiri pernah mengalami lembar hitam. Ingat peristiwa G 30 S PKI, dimana membakar habis Al Qur'an yang ada dimusholla lalu menggorok orang-orang yang sedang shalat. Dan terjadilah GESTOK (GErakan SaTu Oktober) yang menimbulkan trauma turun temurun bagi anak bangsa.Barangkali kita perlu belajar lebih lagi kepada tauladan kita Nabi Muhammad saw. Saat disakiti, dilempari batu oleh penduduk Tha’if. Dan malaikat datang menawarkan untuk membalikkan gunung pada kota itu. Bayangkan sampai malaikatpun geram karena sikap penduduk tersebut. Tapi apa jawaban Nabi.“Jangan, mereka tidak mengerti..!” Sebuah jawaban yang memang mencerminkan kehadiran Nabi merupakan rahmatan lil alamin.Dan penegas dari QS Al Baqarah : 45“Minta tolonglah kamu (dalam jihad akbar ini) dengan melakukan shalat dan sabar. Sesungguhnya itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”.

Penutup
Dari hal tersebut, saya yakin ada hikmah dibaliknya. Justru memperkokoh Islam disana. Banyak yang tertarik mengupas isi Al Qur'an. Membuat pemahaman yang lebih baik. Seperti peristiwa saat Perang Yamamah. Dan kitapun terketuk untuk r...ajin mengaji pun mengkajinya dan mempersiapkan anak-anak kita memahami Islam sebagai rahmatan lil 'alamin.Semoga.Terima kasih Prof.

Salam..:))