Sabtu, 19 Februari 2011

CERITA HUMOR

untuk selingan di antara ketegangan, selalu saja ada cara dan upaya bagi orang yang kreatif dan reaktif melakukan respon terhadap berbagai fenomena sebagai tanggapan dalam format silaturahmi, mendapatkan katarsis dan tidak narsis. Cerita berikut ini semoga menambah cerah dan bergairah. Dalam cerita ini penyebutan nama, tempat, dan waktu sengaja untuk lucu-lucuan dan bukan dimaksudkan untuk melecehkan. Selamat menikmati sembari minum kopi (kalau ada), makan pisang goreng (kalau ada yang membelikan).

CERITA TENTANG PONCOWAE LOU DAN HANDOKO F ZAINSAM SOAL BEGINIAN

Sodara-sodara sebangsat dan se tanah air, begini ceritanya. Saodara kita Poncowae Lou secara etimologis berasal dari kata sanskrit "Ponco" yang artinya lima atau limo. Kata "Wae..." yang melekat pada "Ponco" bermakna "aje" dan "Lou" hendaknya dibaca "lah". Jadi di dalam nama ini cukup dibaca Ponco doang. Udah kubilang "Ponco" itu limo. Artinya, orang ini menyukai segala yang berjumlah lima, kesuali 5 limo (maling, madat, minum, madon, main). makanya dalam cerita ini harus dipahami bahwa sesungguhnya beliau sedang tidak main-main.

terus kawannya yang bernama Handoko F Zainsam. Handoko itu secara etimologis bisa dimaknai sebagai "banteng" (bukan "kerbau", sebab simbolisasi kerbau ini telah merujuk pada entitas terbatas yang disebut si Buya). Lha, sesuai dengan namanya, si Handoko ini memiliki sesuatu yang kuat, besar, dan tahan lama. Pertanyaannya adalah apakah yang besar,kuat, dan tahan lama itu?

lalu bagimana dengan soal "beginian"? baik Ponco maupun Handoko keduanya memang demen yang "beginian". Jadi, apakah kesimpulannya? Kesimpulannya adalah bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa (awas, jangan dibaca ":bangsat") dan oleh karena itu wajar saja ia memproduksi aneka tulisan yang "beginian". Perlu ditambahkan ya, tulisan Poncowae Lou asalnya merupakan komentar dari status Aras Sandi. Nah, ayolah menikmati kemerdekaan berekspresi.

Sebagai penutup kalam, terimalah salam DAM damai senantiasa. Selamat menikmati dan pesan redaktur AWAS JANGAN DITIRU DAN DIPRKTEKKAN SMBARANG TEMPAT.

cerita bersulang tidak nyambung PETHAKILAN ARAS DAN Poncowae lou
: di petik dari wall Aras sandi

Aras :

-mona: pa, td ada tmnku cowok kok liat ke kolong meja terus ya?
-ms djoko: o..dia itu ngintip celana dalammu
-mona: asyiiiik.....
-ms djoko: kok asyiiik?
-mona: iya pa...dia pasti kecewa, kan mona gak pakai celana dalam
-ms djoko: ?????

^_^

Poncowae Lou ;

wakakakkkk

eee ternyata mas djoko punya cerita tentang istrinya aras dengan pembantunya ;

Pembantunya aras; Nyonya, tadi malam tuan minta pijit
Istri aras ; ya yang iklhas ya mbok. maklum aku tidak bisa mijit.
pembantunya aras ; tuan juga minta kerok.
Istri aras ; waduh. simbok baik banget ya? terima kasih lho!... aku dari dulu tidak bisa ngerokin.
Pembantunya aras : ternyata tuan juga baik sekali ya nyonya?
istri aras : jelas dong... suaminya siapa? memangnya mas aras baik ke kamu kerna apa?
Pembantunya aras ; tadi malam sayakan kedinginan... tuan aras bersedia memberi kehangatan untukku. saya puas sekali nyonya... tapi ya itu nyonya... saya jadi ketagihan nih
istrinya aras : @#$%^()))_)_*(&&$@#!@!

~~~~~

Handoko F Zainsam

Kisah keluarga Profesor Kenthir Jempolan!


Penemuan Profesor Kenthir Jempolan kali ini adalah “kuatnya menjaga rahasia.” Penemuan ini pun segera diinformasikan ke rekan-rekan seprofesinya. Ditanya soal pendekatannya, Profesor Kenthir Jempolan menjawab bahwa ia menggunakan pendekatan psikologi terapan. Artinya, hasil dari apa yang ia terapkan di kehidupan rumah tangganya.
Semua rekan begitu takjub menyimaknya, hingga kisah ini pun tercipta.


Setting: Saat Berkunjung ke kamar pembantunya malam-malam.

“Pak, payudara saya sama ibu lebih sintal mana sih?”
“O, pasti dong! lebih sintal kamu, sayang,” ucapnya sembari meremas-remasnya.
“Emm, iya sih. Bapak benar. Trus, kalo, bibir saya di banding ibu lebih sensual siapa?”
“O, jelas kamu dong!” sembari menciumnya.
“Emm… Kok Bapak jujur banget sih?”
“Ya, iyalah. Apa sih yang enggak buat kamu sayang!”
“Terus, terus… Kalo punya saya sama ibu lebih enak mana?”
“Wahh, ini pasti. Lebih enak punya kamu.” Sembari membuka celananya dengan penuh semangat
“Eh, sebentar! Bapak bohong ya?” ucap pembantunya marah.
“Lho, Kenapa? Benar ini!”
“Enggak! Soalnya, kata Mas Bejo, sopir bapak, punya ibu lebih enak!”
“Hah! Bejoooo! Kurang ajarrrr!!!” teriaknya seketika meloncat dari tempat tidur pembantunya.

Komentar DAM:
‎"Bejoooooo, kaucicipi juga bojoku yp?""Profesor beli pulsa perdana dan saya cuma isi ulang kok, maksudku berulang-ulang mengisi pulsa. Enak to? Mantep to? hahahahahaha""Bejo! Bejo temen kowe yo? Ngisi pulsa ulang tak bilang-bilang> E, kau ...isi pulsa isi ulang juga bagi pembantu itu..""Ya, saya hanya belajar untuk jadi profesor yang profesional pak dan aku telah lulus hehehehehe"

NB: Cara cerdas mengurangi kejenuhan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar