Kamis, 24 Maret 2011

MATI KETAWA ALA INDONESIA

Hari-hari ini kuterima pesan singkat yang di dalamnya secara aktual mengkritisi fenomena mutakhir terkait pemilihan ketua komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ada yang memplesetkan kepanjangan kpk sebagai KaPoK (tobat tanpa obat). Hari hari ini kokon SBY puyeng bin bingung memilih nma-nama calon yang jika disingkat menggambarkan humor "Mati Ketawa Ala indonesia". Yuk kita baca. Jika lucu boleh dishare ke kawan-kawan, jika tak lucu mending rame-rame kawin deh secara massal di lapangan Munumen Nasional (Monas) hehehehe.

Cermati nama-nama calon KPk beserta singkatannya:
1. Satrio Priyono Budi Utomo (SPBU)
2. Narto Komar Baharuddin (NarKoBa)
3. Busyro Burhan Ahmad Yamin (Bubur Ayam)
4. Bakhul Somad (BakSo)
5. Citro Lukito Basuki (CiLukBa)
6. Kartiko Darma Rahmat Triaji (KDRT)
7. Didi Kohar Cokroadi (DiKoCok)
8. Kemala Ongko Ratih Citra Undini (KeOng RaCun)
9. Hamdan Hamid Hasibuan (HaHaHa).

Biar SBY tidak puyeng bin bingung, siapakah calon KPK pilihan Anda? Jawabannya tolong dikirim ke 0123456789
dan Bebas Pulsa Palsu 0987654321. Selamat menikmati jumat Kliwon sembari menentukan pilihan dengan bantuan kekuatan spiritual.

Tertanda penyebar SMS
DAM

Jumat, 18 Maret 2011

LELUCON: MENYESAL MENIKAH

Ki Ngawure terhenyak.  Pendidikan OK, harta tidak kurang-kurang. Ledekan teman-teman meluluhkan kepengecutannya. Berani nikah. Ki Ngawuri bukanlah banci sebagimana ditenggrai selama ini. Tetapi, lelaki tulen.

Di pos ronda kampung sehari seusai pesta perkawinan teman-teman Ki Ngawure menggerumuninya.
    “Bagaimana Ki, sukses?”, Phataz mulai menggoda.
    “Masih perawan kan Ki”, Kaia menohok.
    “Dulu, saya gorgi. Saking groginya, salah lobang ... “. Kirwan yang terkenal dengan lawakan joroknya cengingisan. “Tapi, tanpa teori maknyus kok. Menggelegar dan terkapar”.

Melihat Ki Ngawure diam seribu bahasa, Kadil yang pendiam berkesimpulan sendiri. “Sudahlah Ki. Nasib masing-masing orang sudah ditentukan. Terima apa adanya”.

Ki Ngawure yang tidak dapat menebak arah bicara dan nasehat Kadil akhirnya bicara:
    “Bukan apa-apa. Saya menyesal”. 
    “Ha?”, serentak teman-temanya kaget.
    “Apa yang terjadi?”. Phatax mencoba menghibur.
    “Kenapa tidak dari dulu-dulu menikah. Nyaman”.

Salam hangat Jamaah Fesbukiyah (EWA).

Senin, 07 Maret 2011

DIALOG SASTRA DAN TEMU PENYAIR 3 KOTA

Penyair dalam proses kreatif penciptaan sajak selalu menggumulii “tanah pilih” sebagai lahan garapan bagi sajak-sajaknya. Lewat observasi, penjelajahan, pengembangan, pengolahan, pendalaman, dan pergumulan terus-menerus penyair dalam proses kreatifnya senantiasa melakukan pilihan terbaik. Dalam melakukan pilihan itu, dengan intensitas masing-masing, penyair memilih lahan garapan bagi sajak-sajaknya. Bagi penyair, lahan garapan di “Tanah pilih” menyediakan aneka pengalaman fisik, spiritual, dan estetis. Aneka pengalaman fisik, spiritual, dan estetis itu kemudian diproses ke dalam sajak. Sajak, dengan demikian merupakan endapan pegalaman fisik, spiritual, dan estetis yang dieksplorasi  melalui proses introspeksi, membaca diri, memahami minat, hasrat, dan arah tujuan masing-masing.  

“Tanah Pilih” menyediakan keleluasaan bagi penyair untuk melakukan kinerja kreatif-inovatif-produktif.
Penyair dalam melakukan kinerja kreatifnya berpangkal tolak dari kreativitas. Dengan kreativitas, penyair memiliki keleluasaan melakukan penjelajahan, eksprolasi, dan menghasilkan sajak yang memiliki kadar “kebaruan” Dengan “kebaruan” penyair dapat memberikan tawaran-tawaran inovatif dan produktif. Dalam kinerja kreatif-inovatif-produktif, penyair selalu melakukan observasi, penjelajahan, pengembangan, pengolahan, pendalaman, dan pergumulan terus-menerus. Hasil kinerja kreatif-inovatif-produktif berupa sajak dapat diidentifikasi upaya setiap penyair dalam memformulasikan jati diri, identitas, atau warna sajak yang ditulis. Lewat sajak-sajak yang terdedah dalam buku ini dapat diidentifikasi bahwa hampir setiap penyair berusaha keras menawarkan pola ucap sajak yang menjadi ciri estetik masing-masing.

Secara personal, penyair memiliki kemerdekaan dalam memilih lahan garapannya. Penyair dapat leluasa menulis tentang diri sendiri, orang lain, atau konteks sosial-kemasyarakatan serta  melakukan mimesis terhadap ciptaan Allah. Penyair dengan leluasa dapat menuliskan kepolosan dirinya, kurap dan penyakit masyarakat, merefleksikan apresiasi terhadap alam dan Sang Pencipta. Penyair dalam berkarya dituntut untuk jujur pada diri sendiri, orang lain, dan terhadap Sang Pencipta. Penyair menggubah sajak secara apa adanya, jauh dari sentimen pribadi, bertanggung jawab, dan tentu saja bercita rasa estetis tinggi merupakan manifestasi adanya sikap jujur. Kejujuran! Sebuah kata yang kini langka kita temukan di zaman yang carut-marut oleh berbagai kepentingan. Kejujuran tentu perlu dijadikan acuan bagi para pencinta kehidupan, penggubah kata, peengembang kebudayaan. Yang perlu dimiliki oleh seorang penyair adalah kejujuran. Dengan kejujuran akan lahir sajak-sajak yang menyentak lantaran lugas, cerdas, dan bernas. Kepolosan dan kelugasan di masa euforia penuh slogan, eufemisme, kepura-puraan, dusta, dan kesombongan terasa mendapatkan tempatnya tersendiri! Sajak yang menyentak adalah karya yang cerdas yang dikemas secara bernas.

Penyair memiliki banyak pemikiran dan tawaran kreatif dalam sajak-sajak yang digubahnya. Kinerja penyair lebih mengarah pada persoalan spiritual (tidak semata mendapatkan keuntungan finansial). Kinerja penyair lebih banyak memberi daripada menerima segala sesuatu yang bersifat kebendaan. Semangat, etos kerja, keikhlasan, dan meyakini bahwa segala yang dilakukan akan memberikan faedah bagi diri sendiri dan orang lain tentulah cukup membahagiakan. Sebab, urusan hidup tidak selalu dapat diukur dengan kelimpahan materi, melainkan ada hal-hal lain yang lebih mengarah ke hal yang rohaniah, spiritual, dan pengabdian terus-menerus. Namun, buru-buru perlu ditambahkan bahwa kinerja penyair semestinya masuk dalam kategori profesi yang profesional. Itulah sebabnya  hasil karya dan kinerjanya perlu mendapatkan apresiasi yang memadai dan tempat yang terhormat.

Hal yang penting dikemukakan ialah bahwa sajak menyediakan diri dibicarakan dengan berbagai pendekatan. Bobot sajak terutama terletak pada cara penyajian dan pada adanya pendaran nilai-nilai sebagai hasil refleksi dan kontemplasi sastrawannya. Bobot sajak selain ditentukan oleh penampilan sajak di atas kertas, terutama ditentukan oleh khalayak pembaca. Kepada para pembaca budiman, silakan menikmati sajak-sajak dengan khidmat, sebab melalui pembacaan penuh penghayatan akan terbentuk silaturahmi batiniah yang pada gilirannya akan memperkaya khasanah dan cakrawala kita tentang hidup dan kehidupan.

BAGAIMANA PROSES KREATIF penyair Diah Hadaning (Jakarta), DAM (Jambi), dan D Kemalawati (Banda Aceh)? Bagaimana atraksi mereka saat tampil membaca puisi di hadapan audience? Bagaimana respon mereka menghadapi berbagai tanggapan, pertanyaan,kritik dan saran? Semua itu akan terjawab di dalam agenda DIALOG SASTRA DAN TEMU PENYAIR 3 KOTA (JAKARTA, JAMBI, ACEH) yang dihelat di aula Rektorat Lantai III Universitas Jambi Kampus Pinang Masak Mendalo 22 Maret 2011 mulai pukul 08.30 WIB. Jika forum ini belum memuaskan, malam harinya akan digelar LESEHAN SASTRA di Taman Budaya Jambi mulai pukul 19.30 WIB. Sahabat dan peminat silakan hadir.

Salam sastra!

Kamis, 03 Maret 2011

TAWA EMKA: BENGKEL ISTIMEWA

Apa yang ada dalam pikiran anda tentang bengkel ? Definisi bengkel, menurut Kamus Umum bahasa Indonesia ( Balai Pustaka, 1999)  adalah tempat untuk memperbaiki mobil, sepeda, otor dan sebagainya. Namun yang dikerjakan oleh sebuah bengkel kini jauh lebih luas lagi. Sahabat saya Dimas Arika Mihardja , misalnya, memiliki Bengkel Puisi Swadaya Mandiri. Apakah di sana anda bisa memperbaiki puisi yang rusak hingga lrbih nyaman dinikmati, anda bisa menananyakan sendiri pada professor sastra ini. Namun, disamping segala macam jenis bengkel ini, ternyata ada juga bengkel istimewa, karena di sana anda bisa mereparasi vagina. Menarik kan. Nah, ikutilah perbincangan saya dengan salah satu pakar busana, Dr Oddjob Strangelove :

Saya : Apa kabar dokter, wah sibuk nih…
Dr. Oddjob : Yah, beginilah….Klien semakin banyak, dari mana-mana…
Saya : Bengkel anda punya reputasi sebagai tempat untyuk mereparasi vagina, apa sih maksudnya ?
Dr. Oddjob : Yah…vagina itu kan organ iutama, yang tak saja penting bagi wanita, namun juga amat penting bagi para pria…Nah, seperti peralatan lainnya, vagina bila terlalu sering dipakai, ya rusak juga…
Saya “ Apa saja sih keluhan yang sering diajukan ?
Dr. Oddjob : Sebagian besar ingin mengencangkan lagi vaginanya, agar lebih menggigit katanya….Xiiii…3X…
Saya : Lho kok tertawa dok..
Dr. Oddjob : Ya, saya ingat ada yang ingin super sempit, sehingga saat kemasukan, terus dicengkeram, tak bisa keluar….Xiii…hingga perlu bantuan dokter…Xiiii….3X
Saya : Astaga….sampai sebegitu ya dok. Terus permintaan lainnya apa lagi ?
Dr. Oddjob : Yaaah, ada yang minta bedah kosmetik..
Saya : Maksudnya ?
Dr. Oddjob : Ada yang merasa bentuk vaginanya kurang cantik…Seperti bibir kan ada yang memble, ada yang monyong dan sebagainya…Ada yang minta dipermanis, misalnya diberi tahi lalat, atau dibuat sering ke kanan sedikit, hingga lebih mengundang…
Saya : Ada nggak yang minta dijadikan seperti perawan ?
Dr. Oddjob : Wah itu permintaan terbanyak…Sampai sampai ada yang ingin dipersempit seperti punya bayi…Xiiiii..3 X…
Saya : Yang paling istimewa, servis apa yang bsa diberikan oleh bengkel ini, dok ?
Dr. Oddjob : Saya menemukan teknik terbaru yang bisa membuat vagina lebih menggairahkan, saya rombak sedemikian rupa sehingga bisa melambai-lambai mengundang peminatnya…
Saya : Haaaa…..3X