Senin, 09 Mei 2011

IKRAR CINTA PARA KEKASIH

Sahabat dan saudaraku semua. Sedulur-sedulurku di segenap pelosok Indonesia. Inilah "Ikrar Cinta Para Kekasih" yang kami sampaikan dalam even "Tarian Jemari" Sabtu, 07 Mei 2011 di Galeri Nasional. Semoga memberikan ketentraman diri. Amin.

Salam Hangat
Handoko F Zainsam

IKRAR CINTA PARA PECINTA
oleh Handoko F Zainsam


Kepada Engkau yang tak henti menebarkan cinta dan kerinduan, Kepada Engkau yang tak henti menghangatkan bongkaha es bernama hati, Kepada Engkau yang senantiasa memberi maaf atas segala kesalahan yang sengaja maupun yang tak pernah disadari.

Kepada saudara-saudaraku, sahabat-sahabatku, Ayolah! Ayolah, kita istirah sejenak dari gegap gempita pesta-pesta kehidupan untuk berdiam sunyi merenungi diri, apa sesungguhnya pesan yang ingin disampaikan dari segala peristiwa hidup yang kita alami ini. Dari segala carut-marut masalah yang tak henti datang silih berganti.

Kita begitu cepat mengeluarkan airmata dan tak lama untuk menikmati sebuah senyuman. Kita sepertinya begitu bangga mengumbar amarah, dendam, kebencian, dan kesombongan, namun begitu susah untuk menerima segala kesalahan. Kerelaan-kerelaan untuk memberi maaf, seperti susahnya mencari jarum di ruang gelap yang begitu pekat.

Saudara-saudaraku, sahabat-sahabat terindahku baik di meja-meja diskusi, di panggung-panggung pementasan, di pinggir-pinggir jalan, di pusat-pusat perbelanjaan, di pusat-pusat ibadah, di kantor-kantor mewah, di dewan-dewan dan majelis, dan di pusat-pusat pemerintahan. Kebencian dan cinta datang silih berganti—bersindikat. Muncul berkelebat-kelebat, cepat, rebut-unggul, tumpang tindih, dan mencengkeram kuat di dalam ruang gelap bernama hati. Sungguh, mungkin kita telah dibutakan, mungkin kita telah dibisukan, mungkin kita telah ditulikan. Kita tak pernah menyadari, bahwa sebenarnya kita terlalu pekat menorehkan warna hitam di sebongkah daging bernama hati.

Saudara-saudaraku, sedulur-seduluku, ikrar cinta para kekasih, selayaknya kita dendangan bersama. Kita satukan dalam satu tarikan nafas kerelaan, kesadaran, dan keikhlasan. Kita satukan ikrar cinta dalam satu gelas air kesungguhan—ketotalitasan. Ikrar cinta para kekasih, selayaknya kita kumandangkan untuk bisa memahami, sungguh bermaknanya keindahan kebersamaan, keindahan berbagi, keindahan saling menghargai, dan keindahan saling memiliki.

Tidakkah kau pernah menyadari, sedulurku semua, baik di kota-kota besar, di pinggir-pinggir pantai, di pucuk-pucuk gunung, bagaimana cinta para kekasih memberikan kedamaian diri, kemaslahatan umat, bermasyarakat, beragama, dan juga kedamaian semesta.

Ikrar cinta para kekasih adalah jawaban dari kegalauan, kekacauan, dan bencana yang kerap mendera negeri ini. Kesombongan, kepongahan, iri dengki, dan keserakahan telah menjadi gerhana di siang yang penuh menawarkan keindahan. Menghanculkan negeri yang elok-rupawan dan cantik mempesona ini. Negeri yang kita kenal sebagai negeri surga pertama. Tuhan seperti menciptakan surga pertama di bumi lantas diberilah nama Indonesia.

Sungguh, tidak ada kebanggan jika kita masih dikelilingi kemiskinan, penindasan, kebodohan, manipulasi, dan korupsi,. Tak ada kebanggan jika disekeliling kita masih mengalir sungai yang kotor, hutan yang gundul, lahan yang hancur, dan sawah yang mengering. Kita seperti dijebloskan di negeri kutukan—negeri yang dilaknat. Negeri yang di tenggelamkan seperti kisah nabi Nuh. Negeri yang di pendam.

Ayolah, ayolah! Kita ikrarkan bersama. Ikrar para suci untuk menyemestakan  segala rasa, segala pikir. Ikrar penyatuan antara sesama, penyatuan dengan alam, dan penyatuan dengan energi tanpa padanan—Tuhan. Ikrar suci yang kita junjung tinggi untuk “Memanusiakan manusia, mengalamkan alam, dan menuhankan Tuhan.”


Jakarta, 03 Mei 2011

*Di sampaikan pertama kali dalam acara “Tarian Jemari” di Galeri Nasional Jakarta, 07 Mei 2011, di bawakan bersama Komunitas (musik) Mata Aksara feat Nadia Sri Rahayu Kamal.